Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Vihara Dharma Bhakti atau Klenteng Kim Tek Ie yang terletak di kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat merupakan vihara tertua di Jakarta. Vihara ini dibangun sejak tahun 1650 yang lalu.
Setiap tahun vihara ini selalu ramai dipadati oleh masyarakat Tionghoa untuk beribadat saat imlek. Aroma dupa, lampu lampion, dan lilin dan ratusan pengemis di pelataran menjadi pemandangan saat masuk ke dalam vihara tersebut.
Namun suasana berbeda terasa untuk perayaan imlek tahun ini. Jumlah masyarakat Tionghoa yang bersembahyang tidak begitu ramai bila dibandingan dengan tahun lalu yang mencapai 6000 pengunjung.
“Biasanya jam segini sudah rame. Namun banyak umat yang rumahnya kebanjiran, jadi mereka tidak bisa datang ke sini,” kata Yu-y pengurus vihara.
Selain itu, menurut Yu-y penyebab warga banyak yang tidak datang karena mereka ragu datang karena khawatir vihara kebanjiran. Hal itu karena posisi klenteng lebih rendah dari jalan.
“Umat telepon saya, mereka khawatir dan ragu-ragu datang,” kata Yu-y.
Ia menjelaskan, biasanya vihara ini tak pernah sepi saat imlek. Meskipun di Jakarta terdapat banyak vihara, warga di Jabodetabek tetap akan ke klenteng ini. Pasalnya Klenteng Kim Tek Le merupakan asal mula kata klenteng, kelenteng ini merupakan land mark kota Jakarta, dan klenteng ini juga merupakan klenteng tertua di Jakarta.[]
