Ahmad Fauzan Sazli
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UNY menunjukkan hasil karya. FOTO : UNY
YOGYAKARTA, KabarKampus – Belajar matematika tidak melulu soal berhitung. Lebih dari itu belajar matematika membutuhkan kreativitas, nalar, pemecahan masalah, koneksi, dan sebagainya.
Seperti mahasiswa semester tiga Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Lewat mata kuliah Geometri Analitik, mereka mampu menghasilkan karya seni yang indah.
Dalam mata kuliah tersebut diantaranya diajarkan penerapan garis-garis singgung kurva. Kemudian garis singgung tersebut membentuk lingkaran, parabola, dan hiperbola. Hasilnya adalah ada yang berbentuk media tiga dimensi seperti lampu lalu lintas yang di dalamnya dipasang lampu dan sejumlah lukisan penuh warna nan indah.
Murdanu, M.Pd., pengampu mata kuliah tersebut mengatakan, sebelum pembuatan media ini, para mahasiswa mempresentasikan apa yang akan dibuat. Selanjutnya mereka membuat desain gambar yang akan dibuat. Setelah jadi desain diaplikasikan ke dalam bentuk nyata. Titik-titik pada gambar diganti paku, dan garis-garisnya menggunakan benang.
“Dalam satu kelompok menghasilkan satu menu lingkaran parabola. Namun setelah setiap individu harus mengkreasi sendiri-sendiri, hasilnya menjadi bervariasi,” kata Murdanu.
Menurut Murdanu, karya seperti ini ada juga yang tidak menggunakan metode matematis. Karya tersebut memfokuskan pada pencahayaan. Gambar tangan dengan arsiran-arsiran diganti dengan benang. Namun karya yang dibuat mahasiswa kali ini dengan cara yang matematis.
“Setiap dua paku jaraknya diatur. Bentuk dasarnya ada yang sudut, persegi panjang, jajaran genjang, dan trapesium. Titik-titiknya berukuran sama. Ini yang membedakannya dengan yang dilakukan orang lain,” kata Murdanu.
Murdanu mengungkapkan, bahwa praktik ini mengaplikasikan matematika ke karya seni, seperti bentuk simetris dan sebagainya. Praktik ini bisa untuk bekal para mahasiswa pada waktu KKN atau wirausaha.[]