Ahmad Fauzan Sazli
Hariman Siregar. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Hari ini 15 Januari 2014, tepat 40 tahun peristiwa Malari atau Malapetaka 15 Januari. Kala itu kerusuhan besar mengguncang Ibu kota Jakarta. Kerusuhan terjadi setelah mahasiswa turun ke jalan, kemudian gelombang massa membakar ratusan mobil, motor, toko, kantor dan pabrik.
Hariman Siregar, salah satu aktivis mahasiswa yang dianggap dalang peristiwa Malari mengatakan, mereka memperingati Malari bukan untuk bernostalgia. Namun justru untuk mengingatkan bahwa masalah yang mereka angkat dahulu belum terselesaikan.
“Bahkan sinyalmen sekarang tampak nyata. Indonesia hanya dimiliki satu pemodal,” kata Hariman dalam peringatan 40 tahun Malari di di Hotel JS Luwansa, Rabu, (15/01/2014).
Hariman menjelaskan, bahwa kita harus melakukan sesuatu. Yang diperlukan adalah kegilaan baru.
“Kegilaan itu tidak bisa diharapkan dari orang tua seperti saya,” kata Hariman.
Dokter yang saat ini berusia 64 tahun ini mengatakan bahwa ia tidak berharap pada pemilu 2014. Karena dari Pilkada yang telah ada dua pertiganya telah masih penjara.
“Ini harus dihentikan,” kata Hariman.[]