ABC AUSTRALIA NETWORK
George Roberts
Indonesia meningkatkan patroli laut di Samudera Hindia menyusul pengakuan Australia kalau Angkatan Lautnya beberapa kali melanggar batas teritori Indonesia ketika hendak menghentikan kapal pencari suaka.
Pemerintah pusat di Jakarta merilis pernyataan yang menuntut Australia untuk menghentikan sementara kegiatan dibawah Operasi Kedaulatan Perbatasan yang mendorong Angkatan Laut Australia memasuki wilayah Indonesia tanpa ijin.
Indonesia menyebut aksi penyusupan itu sebagai masalah serius dan bentuk pelanggaran kedaulatan.
Juru bicara Menteri Koordinator Politik, hukum dan keamanan, Agus Ruchyan Barnas memberikan pernyataan atas nama pemerintah Indonesia di Jakarta.
“Pemerintah Indonesia menggarisbawahi bahwa setiap pelanggaran batas kedaulatan seperti itu apa pun dasar hukumnya merupakan masalah serius dalam hubungan bilateral kedua negara, “kata Agus Ruchyan Barnas, berbicara dalam Bahasa Indonesia.
“Indonesia menuntut operasi yang dilakukan oleh pemerintah Australia yang bisa mendorong terjadinya insiden pelanggaran batas perairan seperti ini agar dihentikan sementara sampai ada penjelasan resmi diterima oleh Indonesia dan ada jaminan kalau insiden serupa tidak akan terjadi lagi.” katanya.
Barnas mengatakan 3 kapal perang sudah dikirim ke wilayah dimana Australia diketahui sering menghalau kembali kapal pencari suaka. Indonesia juga akan mengerahkan kapal fregat yang akan dikirim ke daerah tersebut.
Dia menegaskan komitmen Indonesia untuk menghentikan apa yang disebut Indonesia sebagai imigran gelap.
Sebelumnya Australia telah meminta maaf kepada Indonesia setelah mengaku kalau kapal yang dioperasikan dibawah kebijakan perlindungan perbatasan telah secara tidak sengaja melanggar teritori Indonesia dalam beberapa kali kejadian.”[]