More

    Mahasiswa ITB Juara Pertama Kompetisi Industri Se-Asia Tenggara

    Ahmad Fauzan Sazli

    29 01 2014 Mahasiswa ITB Sabet Juara Kompetisi Industri se-Asia TenggaraBANDUNG, KabarKampus – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung berhasiil menyabet juara pertama pada Industrial Engineering Competition (IECOM) 2014 di Bandung. Mereka menyisihkan tim-tim dari Indonesia maupun dari Asia Tenggara, seperti  National University of Singapore (NUS) yang harus puas dengan memperoleh juara kedua, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memperoleh juara ketiga.

    Untuk memenangi kompetisi bergengsi ini tim yang terdiri dari Dengan diwakili oleh Anggoro Bintang, Michael Julianto, Aprima Dheo, dan Yulika Sugianti harus melewati 5 babak penyisihan yang kompetitif.

    - Advertisement -

    Setelah berhasil masuk 15 besar dengan menyisihkan 73 tim lainnya dari berbagai universitas pada tahap seleksi online.  Tim dari ITB membuat evaluasi keberlanjutan industri Asian Pulp and Paper dalam sebuah essay.

    Kemudian setelah lolos pada tahap essay, mereka menghadapi tim-tim dari universitas lainnya dalam kuis yang dikemas dalam bentuk cerdas cermat. Menyusul setelahnya, tim mengunjungi Saung Angklung Udjo Bandung, sebuah small medium enterprise (SME) yang sangat terkenal sebagai salah satu objek wisata Bandung.

    “Di tahapan ini, kami menganalisis Saung Angklung Udjo, lalu membuat usulan perbaikan dalam penataan dan pengaturan di gudang dengan ilmu tata letak pabrik. Selain itu kami juga membenahi proses produksi untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” jelas Yulika.

    Setelah itu, tim mempresentasikan usulan perbaikan yang memanfaatkan semua tools yang dapat digunakan seorang lulusan Teknik Industri di depan Prof. Dr. Ir. Anang Zaini Gani, guru besar dari Teknik Industri yang merupakan murid langsung dari James Apple saat studinya di University of Virginia.

    Selanjutnya, setelah lolos tahapan analisis SME, mereka bersama tim-tim lain yang masuk babak final diajak mengunjungi Panasonic Manufacturing Indonesia yang memproduksi pendingin ruangan dalam tahap final. Dalam babak final ini, peserta ditantang untuk mengurangi konsumsi energi yang ditandai dengan menurutnya emisi karbon yang dihasilkan pada proses produksinya.

    Sebagai langkah awal, tim dari ITB mengidentifikasi penggunaan energi terbesar pada produksi yang ternyata dilakukan oleh stasiun painting akibat penggunaan kompresor.

    “Kompresor ini menghasilkan energi panas yang sangat besar, tapi tidak digunakan lagi. Kami lalu mengusulkan untuk memanfaatkan energi panas yang besar dari kompresor ini untuk proses pemanasan air, sehingga energinya tidak terbuang sia-sia,” jelas Bintang.

    IECOM sendiri adalah kompetisi yang diadakan setiap 2 tahun sekali dan diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri maupun Manajemen Rekayasa Industri se-Asia Tenggara. Tahun ini, IECOM 2014 mengusung tema utama “Sustainable Development, The Next Big Step”. IECOM 2014 digelar dari tanggal 11 – 18 Januari 2014.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here