More

    Mahasiswa UNY Sulap Kulit Pisang menjadi Shampo

    Ahmad Fauzan Sazli

    02 01 2013 Ilustrasi Banana SKinYOGYAKARTA, KabarKampus – Pemanfaatan kulit pisang selama ini baru sekedar untuk makan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Bahkan sebagian besar masyarakat justru membuang kulit pisang tersebut.

    Di tangan mahasiswa Prodi Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yakni Wijayanti, Danish Oktaviana, dan Annisa Sholihahwati, pisang tersebut disulap menjadi shampo alami.

    - Advertisement -

    Wijayanti, ketua tim peneliti menjelaskan bahwa kulit pisang merupakan salah satu bahan alami yang di dalamnya terkandung 14,28% kalium. Potensi kandungan kalium ini dapat dikembangkan untuk pembuatan shampo alami.

    Menurutnya, potensi kandungan kalium ini dapat dikembangkan untuk pembuatan shampo alami. Kulit pisang yang telah dijemur hingga kering kemudian dibakar sampai terbentuk bara. Bara tersebut kemudian direndam dengan  menggunakan  air  bersih  selama  7  hari  sehingga  akan  menghasilkan cairan basa yang dapat digunakan sebagai shampo.

    “Kalium yang membentuk spesi  basa  ini  akan  bereaksi  dengan  pengotor  rambut  seperti  keringat  yang bersifat asam sehingga akan terjadi reaksi penetralan,” jelas Wijayanti.

    Ia menjelaskan, bahwa shampo dari kulit pisang ini, dibuat dari kulit pisang raja dan kulit pisang kepok. Kedua jenis tersebut dipilih karena cukup mudah diperoleh.

    “Setelah   kedua   jenis   shampo   selesai   diuji   secara   kimiawi, selanjutnya adalah melewati pengujian organoleptik dan penerimaan masyarakat. Uji organoleptik merupakan uji berdasarkan indera manusia. Untuk produk shampo kulit pisang ini, parameter yang diuji adalah warna dan  bau.  Dari  hasil  pengujian,  warna  kedua  jenis  shampo  cenderung kuning kecokelatan sedangkan untuk uji bau dinyatakan tidak berbau,” lanjutnya.

    Adapun Uji   penerimaan   masyarakat   menggunakan   9   panelis.   Panelis tersebut diminta mencoba kedua produk shampo yang dihasilkan. Setelah itu, panelis diminta mengisi angket yang menyatakan tangapan mereka terhadap shampo tersebut.

    Dari pengujian tersebut diperoleh data bahwa shampo yang lebih diminati oleh panelis adalah shampo dari kulit pisang raja, yaitu dipilih oleh 6 orang dari 9 orang panelis. Warna shampo ini adalah kekuningan dengan pH 11,5. Kedua jenis shampo ini tidak berbau dengan tekstur licin.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here