Ahmad Fauzan Sazli
Asrama Universitas Gadjah Mada. FOTO : UGM
YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) kini tak perlu repot mencari indekos. Pasalnya UGM telah menyediakan fasilitas asrama untuk tempat tinggal sekaligus interaksi lintas kultural.
Fasilitas hunian yang diberi nama UGM Residence ini khusus disediakan untuk mahasiswa baru. Dengan tinggal di asrama, para mahasiswa ditempa agar mampu menjalankan peran dari status baru yang disandang, yakni sebagai agent of change.
“Pendidikan di level SMA dan universitas beda jauh. Dari yang dulunya siswa, menjadi mahasiswa. Tuntutannya berbeda, dari cara belajar, cara beradaptasi, kita ingin memfasilitasi proses itu,” kata Boyke R. Purnomo, S.E., M.M, General Manager UGM Residence, Jumat (17/1).
Menurutnya, para mahasiswa baru akan tinggal di asrama selama satu tahun. Waktu tersebut dianggap cukup untuk para mahasiswa baru tinggal di asrama sebelum nantinya dilepas indekos dan berbaur dengan masyarakat.
“Tidak semua mahasiswa dengan statusnya itu bisa melaluinya dengan baik, terutama untuk mereka dari kalangan dengan latar belakang kurang mendukung, seperti dari sisi keluarga maupun asal daerah,” tambahnya.
Boyke menuturan, semua mahasiswa baru diberi kesempatan untuk mendaftar tinggal di asrama. Namun, karena keterbatasan fasilitas, pengelola melakukan seleksi bagi calon penghuni asrama. Di samping itu, pengelola asrama juga menerapkan syarat lain. Selain menyandang status mahasiswa baru, syarat lainya ialah berasal dari luar DIY dan sanggup menaati tata tertib yang berlaku di asrama.
Yang tidak kalah penting, menurut Boyke warga asrama diwajibkan mengikuti program pengembangan kemampuan soft skill. Program ini merupakan merupakan salah satu program unggulan yang ditawarkan UGM Residence dan wajib dilakoni.
UGM Residence sendiri berdiri di empat lokasi di lingkungan kampus, meliputi Bulaksumur Residence, Cemaralima Residence, Darmaputera Residence, dan Ratnaningsih Residence. Dua asrama baru kini juga tengah dibangun, Kinanti Residence dan Sendowo Residence, yang rencananya akan diresmikan pada pertengahan 2014.
UGM residence seluruhnya terdiri atas 783 tempat tidur. Untuk biaya sewa dikenakan tarif sekitar Rp250.000,00 hingga Rp 500.000,00 per bulan, dengan aturan satu kamar diisi minimal dua orang. “Poinnya tidak ada satu kamar satu orang. Karena ada prinsip, tiap penghuni asrama harus saling berinteraksi,” katanya.[]