Ahmad Fauzan Sazli
BANDAR LAMPUNG, KabarKampus – Tak jarang kebakaran baru diketahui setelah api membesar. Padahal ketika api membesar, api akan cepat menjalar dan menghabisi rumah.
Untuk menghindari musibah kebakaran terjadi, mahasiswa Information and Bussines Institut (IBI) Darmajaya mengembangkan sistem pendeteksi dini kebakaran.
Mahasiswa tersebut adalah Agus, mahasiswa jurusan Sistem Komputer. Sistem yang dikembangkannya dirancang dengan penanggulangan khusus dan pengiriman informasi melalui sms dan call berbasis mikrokontroler.
Menurut Agus, sistem keamanan khususnya bahaya kebakaran pada bangunan baik gedung, pertokoan maupun rumah sangatlah penting. Hal ini karena tingkat kewaspadaan manusia yang tinggi sekalipun belum mampu menjaga keamanan 100 persen.
“Sistem pengamanan yang baik sangat dibutuhkan untuk penanggulangan bahaya kebakaran,” katanya.
Ia menjelaskan, selama ini penanganan konvensional yang dilakukan kurang efektif untuk mengatasi terjadinya kebakaran. Untuk itu diperlukan alat otomatisasi dengan sistem penanganan khusus guna meminimalisir bahaya yang ditimbulkan dari musibah tersebut.
Adapun, perangkat keras yang digunakan dalam sistem ini terdiri dari mikrokontroler Atmega8 sebagai pusat kendali, rangkaian sensor MQ-2 sebagai pendeteksi asap, dan rangkaian flame sensor sebagai deteksi api, rangkaian TTL Rs 232, rangkaian relay dan sirine, dan modem wavecom sebagai pengirim SMS.
“Jenis sensor yang digunakan pada alat ini adalah flame sensor sebagai deteksi api dan sensor MQ 2 sebagai deteksi asap dan Wavecom sebagai pemberi informasi dengan sms dan telfon ke pengguna user,” ungkap Agus.
Lanjut Agus, ketika sensor MQ-2 mendeteksi adanya asap, maka modem wavecom akan mengirimkan sms ke pemilik rumah dan jika flame sensor mendeteksi adanya api, maka modem wavecom akan melakukan panggilan telfon.
Dengan alat tersebut, menurut Agus pendeteksian kebakaran menjadi lebih mudah, sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan musibah kebakaran. Ia berharap karyanya bisa menjadi solusi dalam menangani bahaya kebakaran yang selama ini kerap menimbulkan korban jiwa dan kerugian.[]






