More

    Ontosoroh, Kolaborasi Australia-Indonesia, Tampil di Brisbane

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    19 02 2014 Nyai Ontosoroh di BrisbaneSebanyak 600 seniman, presenter, dan produser dari seluruh dunia sedang berada di kota Brisbane untuk mengikuti salah satu ajang seni terbesar di dunia, Australian Performing Arts Market (APAM). Salah satunya adalah karya teater Ontosoroh, kolaborasi seniman Indonesian dan Australia.

     Menurut keterangan panitia APAM 2014 Ontosoroh memadukan kerjasama koreografer Indonesia Ade Suharto dan Peni Candra Rini dengan penari-penari Australia.

    Kedua seniman Indonesia itu mencoba menampilkan sosok Nyai Ontosoroh, tokoh perempuan visioner dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

    - Advertisement -

    Penampilan Ontosoroh di Brisbane yang dijadwalkan 21 Februari ini didukung seniman musik Indonesia seperti  Plenthe, Iswanto dan Prisha Sebastian.

    APAM adalah festival seni yang memberikan seniman-seniman dunia untuk saling bertukar pikiran, meningkatkan keterampilan seni, hingga menjalin kerja sama  serta mencari potensi untuk berkolaborasi.

    Pada tahun ini, APAM yang diselenggarakan di Brisbane akan menampilkan 78 pertunjukan, 15 acara untuk ajang berkolaborasi, dan 15 kegiatan networking.

    APAM yang sudah dimulai sejak 20 tahun lalu ini untuk pertama kalinya dipindahkan ke Brisbane, dari yang biasanya digelar di Adelaide.

    Menurut Jane Fuller, Produser Eksekutif APAM, semangat budaya yang bangkit di Brisbane dengan keunikan kota yang terbelah oleh sungai menjadikan alasan mengapa kegiatan APAM dipindahkan dari Adelaide dan Canberra.

    “Melbourne, Sydney, Perth, semua mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah, termasuk Adelaide,” kata Fuller. “Tetapi Dewan Seni Australia dan komite yang memutuskan sangat menyukai idea untuk menyebarluaskan ke Brisbane.”

    Yang terbaru di tahun 2014 ini adalah APAM akan menampilkan sejumlah kegiatan di tempat-tempat pertunjukan pilihan di kota Brisbane, seperti di Brisbane Powerhouse, Queensland Performing Arts Centre, Judith Wright Centre of Contemporary Arts, Queensland Conservatorium, dan tak ketinggalan di Queensland University of Technology.

    “Kita juga akan menggunakan sungai dengan telah menyewa City Cat (taksi sungai), jadi ada kesempatan bagi para delegasi untuk mempeluas jaringan dan berbisnis,” kata Fuller.

    We’re really using the river. We’ve chartered the City Cat, so there’s another opportunity for delegates to network and do business,” Fuller says. “Business on the Brisbane River? Gorgeous.”

    Tahun ini tercatat ada 186 delegasi dan pengunjung dari 30 negara, termasuk perwakilan dari Kanada, Inggris, Irlandia, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here