ABC AUSTRALIA NETWORK
Konsultan pendidikan merekomendasikan penutupan sejumlah sekolah menengah atas di pedalaman Kawasan Teritori Utara. Dan para pelajarnya disarankan untuk dikirim ke sekolah berasrama di perkotaan.
Bruce Wilson selama setengah tahun bepergian mengunjungi masyarakat di daerah terpencil di Kawasan Teritori Utara dan mengevaluasi kualitas pendidikan disana.
Dalam laporannya ke pemerintah Teritori, ia mengatakan strategi pemerintah untuk meningkatkan layanan sekolah menengah bagi masyarakat di kawasan terpencil yang diterapkan saat ini telah gagal dan waktunya melakukan pendekatan baru.
Wilson mengatakan selama satu dekade terakhir, tingkat kehadiran siswa terus menurun dan generasi muda pribumi sangat jauh tertinggal.
Evaluasi ini merekomendasikan penutupan sekolah menengah di kawasan pedalaman dan mendaftarkan siswanya di sekolah berasrama.
Evaluasi ini juga menyarankan agar pengajaran baca tulis dilakukan ditingkat pra-sekolah sehingga di masa sekolah dasar bisa belajar lebih maksimal.
Wilson mengatakan tingkat kehadiran sekolah di sejumlah kawasan terpencil hanya 30% dan tingkat buta huruf menjadi kendala terbesar.
“Hanya 10% anak berusia 9 tahun di kawasan pedalaman yang memiliki kemampuan baca tulis yang mumpuni untuk bisa berhasil di sekolah,” katanya.
“Jadi hampir 90% dari anak-anak tersebut tidak bisa berhasil di sekolahnya. Dan saya kira itu adalah permasalahan mendasar yang sangat mendesak dibenahi,” tegasnya.
Wilson juga menyebut kurangnya guru pribumi turut menyumbangkan masalah.
Dia menekankan kalau mendidik pelajar pribumi agar bisa mampu mencapai standar di sekolah-sekolah menengah di daerah terpencil sangat sulit.
“Sangat sulit, bahkan sepertinya tidak mungkin rasanya dapat menyediakan pendidikan berkualitas di daerah terpencil. Jadi sepertinya kita harus menawarkan pendidikan menengah yang berkualitas di perkotaan dan secara progresif mendorong orang untuk mengirim anak-anak mereka tinggal di fasilitas asrama yang terhubung dengan sekolah,” saran Wilson.
Dia juga mendesak agar segera dilakukan ujicoba program pengiriman pelajar pribumi ke sekolah-sekolah berasrama di setiap wilayah.
Menteri Pendidikan Kawasan Teritori Utara, Peter Chandler mengakui kalau sistem pendidikan di pedalaman perlu perubahan drastis.
“Kita harus mengambil keputusan jika serius ingin memperbaiki kondisi ini. Seluruh temuan ini akan kami laporkan pada pemerintah federal untuk memastikan kita bisa mengimplementasikan sebanyak mungkin rekomendasi yang dilakukan,” kata Chandler.
Sementara itu pemimpin oposisi, Delia Lawrie mengkritik hasil evaluasi ini.
“Salah satu tantangan terbesar memberikan pendidikan bagi warga di pedalaman adalah untuk meningkatkan nilai pentingnya pendidikan bagi warga masyarakat disana. Lalu mengapa kita justru mencerabut pendidikan dari kawasan pedalaman,” katanya. []