ABC AUSTRALIA NETWORK
Lebih dari 6000 orang berunjuk rasa di Pantai Cottesloe, Perth, Sabtu (1/2/2014) memprotes kebijakan tangkap dan bunuh Hiu untuk mencegah serangan hiu yang diterapkan pemerintah negara bagian Australia Barat. Demonstrasi ini merupakan rangkaian dari aksi protes nasional menentang kebijakan tersebut yang digelar di sejumlah kawasan di Australia.
Aksi unjuk rasa nasional ini digelar setelah hiu kedua terbunuh pasca diberlakukannya kebijakan tangkap dan matikan Hiu oleh pemerintah Australia Barat. Hiu itu tertangkap jaring yang dipasang oleh pemerintah di sepanjang pantai Leighton pagi ini.
Hiu yang diyakini memiliki panjang 2 meter itu berjenis Hiu macan dan kini dikubur di luar kawasan pantai.
Para pengunjuk rasa mulai berdatangan sejak pukul 4.30 waktu setempat ketika seorang wanita berusia 19 tahun mengikatkan dirinya di salah satu dari dua kapal yang digunakan untuk mengawasi umpan yang dimakan oleh hiu di perairan Perth.
Wanita itu terpaksa dibebaskan dari kapal oleh petugas layanan gawat darurat dan aktifis dari Unit Respon Kelautan. Aksi wanita itu sempat menunda kedatangan kapal tersebut selama dua jam.
Selain itu aksi unjuk rasa ini juga dilakukan sehari setelah pemerintah Australia Barat akhirnya tetap memasang garis pembatas yang diisi umpan di sejumlah pantai di wilayahnya kemarin (31/1/2014).
Selang dua jam setelah garis batas berisi umpan itu dipasang hiu macan berhasil terjaring. Sabtu pagi ini ketika petugas hendak mengangkat jaring t ersebut hiu berukuran dibawah batas yang ditentukan yakni 2 meter tersebut ditemukan sudah mati.
Kebijakan yang bertujuan mencegah serangan fatal hiu terhadap masyarakat di pantai yang ramai dikunjungi warga ini, membolehkan berbagai jenis hiu mulai dari hiu putih besar, hiu macam, hiu banteng yang memiliki besar lebih dari 3 meter dibunuh, sementara hiu yang lebih kecil akan dilepaskan.
Aksi unjuk rasa di Pantai Cottesloe dihadiri Ketua Partai Hijau, Christine Milne. Ia hadir memberikan dukungannya didampingi sejumlah aktifis lingkungan.
“Hak, Hak, Hak untuk Hiu Besar Putih,” teriaknya dikerumunan massa.
Sementara itu salah satu warga yang ikut berunjuk rasa, Pat Murphy mengatakan dia selalu berenang di laut setiap hari ,tetapi dia menentang kebijakan pemerintah.
“Saya hanya bisa mengatakan kepada Colin Barnett, kalau sebagai pemimpin dia telah sangat mengecewakan kami karena kebijakan ini,” katanya.
Meski demikian Menteri Utama, Colin Barnett bergeming pada kebijakannya. Ia mengatakan serangan hiu di terus meningkat dan di Australia Barat sendiri sudah terjadi 7 serangan hiu fatal selama 3 tahun terakhir.
Rangkaian protes nasional
Selain di Pantai Cottesloe, Perth aksi memprotes kebijakan tangkap dan bunuh hiu oleh pemerintah Australia Barat juga berlangsung disejumlah tempat di Australia.
Sekitar 2000 orang menggelar aksi unjuk rasa di Pantai Manly, Sydney. Mantan anggota parlemen dari Partai Hijau, Cate Faehrmann merupakan salah satu tokoh yang ikut berbicara dalam aksi di Pantai Manly.
Sementara sejumlah pengunjuk rasa lainnya memegang poster berbunyi “Stop membunuh Hiu” atau Selamatkan Hiu Kami.
Sementara aksi unjuk rasa di Glenelg, Adelaide juga dihadiri ratusan orang. Diantara massa pengunjuk rasa, korban serangan hiu yang selamat, Rodney Fox tampil memberikan suara dalam aksi unjuk rasa itu.
“Kita bisa memberikan mereka tag yang bisa dipantau dari satelit . Uang pemerintah tidak Cuma digunakan untuk meletakan alat pemindai satelit itu di hiu tapi juga untuk mengetahui kemana saja para hiu itu pergi dan kapan waktunya mereka melakukan perjalanan itu sepanjang tahun. selain itu kita juga bisa memantau kapan biasanya jumlah mereka cukup banyak diperairan yang biasa didatangi manusia. Uang pemerintah harus digunakan untuk sesuatu yang ilmiah,” katanya.
Sementara itu ilmuwan Laut, Dan Monbeux mengatakan tidak ada bukti ilmiah kalau membunuh hiu itu dapat menurunkan resiko serangan hiu terhadap manusia.
“Kita harus memahami kebiasaan mereka berburu makanan dan kita harus memahami perilaku hiu,” katanya.
“Untuk mencegah terjadinya serangan, kita juga harus melibatkan para pengguna lingkungan laut, terutama mereka yang suka berselancar di kawasan yang sepi dimana memiliki resiko terbesar terkena serangan hiu. Mereka harus paham kalau mereka berbagi laut dengan predator yang biasa mengikuti anjing laut yang biasanya sering berenang bersama para peselancar.”[]