Ahmad Fauzan Sazli –
JAKARTA, KabarKampus – Front Mahasiswa Nasional (FMN) menggelar Kongres IV di Gedung Joang 45. Pembukaan Kongres ini digelar kemarin, Selasa, (11/03/2014). Dalam Kongres ke IV ini, FMN ingin kembali menegaskan diri untuk memperkuat organisasi sebagai alat perjuangan mahasiswa guna merebut hak-hak atas pendidikan yang telah dirampas oleh pemerintah.
Yogo Danianto, pengurus pimpinan pusat FMN menjelaskan bahwa FMN merupakan organisasi mahasiswa yang mengusung program mewujudkan sistem pendidikan nasional yang ilmiah, demokrtis dan mengabdi pada rakyat. FMN menilai system pendidikan di Indoneseia belumlah didasarkan pada realitas social masyarakat Indonesia yang benar-benar ditujukan untuk membangun taraf kebudayan rakyat.
“Sejak penjajahan Belanda, hingga memasuki usia yang ke 69 Tahun, orientasi penyelenggaraan pendidikan belum berubah. Pendidikan hanya ditujukan menciptakan tenaga-tenaga terampil guna menciptakan pegawai rendahan dan operator-operator bagi Industri,” kata Yogo.
Lebih dari itu, menurutnya pendidikan kini sudah dijadikan alat untuk meraih keuntungan. Di perguruan tinggi, mahasiswa dijadikan objek untuk menambah pundi-pundi keuangan kampus. Berbagai fasilitas kampus yang sejatinya sebagai sarana untuk penunjang belajar dikomersilkan. Mulai dari parkir berbayar, penggunaan fasilitas yang membayar hingga tingginya biaya kuliah semakin memberatkan orang tua mahasiswa.
“Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan diperguruan tinggi dalam kenyataanya tidak menjadikan biaya pendidikan semakin rendah meskipun pemerintah selalu menyatakan dengan UKT biaya kuliah akan murah,” ungkap Yogo.
Ia juga menjelaskan, Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan TInggi yang mengatur skema liberalisasi dan komersialisasi perguruan tinggi pun tidak terlepas dari penolakan hingga gugatan ke Mahkamah Konstitusi. FMN menjadi salah satu pemohon Uji Materi UU tersebut.
Selanjutnya Yogo mengatakan, dalam kongres ini FMN akan mendiskusikan dan merumuskan resolusi-resolusi pendidikan di Indonesia dan terus berjuang untuk mewujudkan pendidikan lebih baik, pendidikan berkualitas yang dapat dijangkau seluruh rakyat serta benar benar ditujukan untuk mengabdi pada rakyat.[]
