Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Kondisi cuaca yang panas membuat banyak masyarakat menggunakan Air Conditioner (AC). Namun penggunaan AC memerlukan biaya operasional yang relatif besar. Tentunya biaya tersebut memberatkan masyarakat yang menggunakannya untuk keperluan rumah tangga.
Atas dasar itulah tiga mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta membuat rancang bangun pendingin udara yang dapat dijangkau masyarakat. Alat pendingin udara ini sederhana, murah, dan portable serta memiliki efektivitas kerja yang baik sebagai pendingin udara, dengan parameter suhu output alat yang rendah.
Aziz, ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa, pada penelitian rancang bangun kali ini menggunakan bahan pendingin berupa larutan yang memiliki suhu rendah. Suhu rendah ini diperoleh dari reaksi es dan garam yang dilarutkan ke dalam air. Kemudian akan tercipta larutan garam yang bersuhu di bawah 0 derajat celsius.
“Namun tidak membeku, karena terjadi penurunan titik beku,” kata Aziz.
Adapun konsep pendinginan udaranya, menurut Aziz adalah menghembuskan udara atau bahan pendingin ini ke udara bebas. Sehingga akan tercipta hembusan yang memiliki suhu rendah layaknya hembusan dari alat konvensional yang sudah dikenal seperti AC.
Adapun cara membuatnya, lanjut Aziz, yaitu dengan membuat lubang seukuran diameter kipas angin pada tutup box styrofoam. Lalu masukan casing depan kipas ke lubang tersebut hingga rapat menutupi lubang. Kemudian membuat lubang output pada tutup atas box styrofoam. Setelah itu masukan pipa PVC ‘L’ sambungan ke dalam lubang tadi untuk lubang keluaran output pendingin udara.
“Setelah selesai, masukan bahan pendingin: air 1,2 L, es 2,1 L, dan garam 0,25 kg ke dalam box. Tutup box styrofoam dengan tutup yang telah dipasang pipa dan kipas, kemudian nyalakan kipas, dan udara dingin akan keluar melalui pipa output (pipa ‘L’), jelas Aziz.
Menurut Aziz , pada dasarnya prinsip kerja pendingin ruangan sederhana ini adalah es dan air dingin yang ada di dalam box styrofoam. Es dan air tersebut akan mendinginkan udara di dalam box. Udara dingin itu dihembuskan keluar oleh kipas yang dihadapkan ke dalam box styrofoam. Satu-satunya lubang yang merupakan lubang output akan mengalirkan udara dingin yang dihembuskan kipas keluar box, sehingga mampu menjadi pendingin udara.
“Setelah dicoba, suhu keluaran dari depan pipa output pada awal percobaan dapat mencapai 190C. Suhu kamar berkisar antara 26,5—27 0C, sehingga rancangan model ini dapat menurunkan suhu udara output + 7—8 0C,” ungkapnya.
Rancangan eksperimen ini dapat dikatakan ini cukup berhasil untuk menciptakan udara output yang dingin. Kelemahan dari rancangan ini ialah udara dingin yang keluar dari output bersifat lokal, dan kurang bisa mendinginkan suhu udara ruangan secara menyeluruh, sehingga penggunaannya relatif bersifat individual.
Implementasi di dalam kabin mobil mungkin akan lebih tepat untuk mendinginkan ruangan, ketimbang mendinginkan ruangan tempat tinggal atau bangunan.[]