ABC AUSTRALIA NETWORK
David Graham, seorang pria yang melontarkan makian bernada rasial terhadap seorang turis Perancis di sebuah bus di Melbourne telah divonis penjara 21 hari.
Hakim mengatakan, David Graham (36 tahun), meneror dan membuat ketakutan wanita Perancis itu dengan makiannya pada bulan November 2012.
Fanny Desaintjores (22 tahun) dan teman-temannya dimaki-maki setelah mereka menyanyi dalam bahasa Perancis di sebuah bus di wilayah Melbourne tenggara.
Graham mengatakan kepadanya “bicara bahasa Inggris atau mati” dan ia mengancam akan memotong payudara Desaintjores dengan sebuah alat pemotong.
Hakim mengatakan, itu adalah perbuatan yang keji dan merupakan serangan yang penuh kebencian terhadap wanita serta bersifat rasial.
Dikatakan, meskipun hanya dengan kata-kata, namun serangan itu meneror, membuat ketakutan, mengancam dan mendominasi Desaintjores dan membuat tidak nyaman semua penumpang lainnya dalam bus.
Hayden Stewart (25 tahun) juga ikut mengeluarkan makian dan partnernya Allix Guest (22), katanya juga ikut-ikutan.
Stewart memecahkan sebuah jendela ketika turun dari bus. Tapi, kata Hakim, Graham adalah pelaku utama.
Insiden itu direkam oleh seorang penumpang lainnya dan diposting di YouTube. Posting itu dilihat oleh lebih dari empat juta orang dan insiden itu menjadi headline di seluruh dunia.
Desaintjores berkomentar mengenai video itu dan mengatakan, ia tidak ingin menghasut kebencian dan tidak menghakimi semua orang Australia. Menurutnya, hal itu bisa terjadi dimanapun di dunia.
Graham kehilangan pekerjaannya sebagai akibat dari publisitas itu dan mengaku bersalah atas semua tuduhan. Ia akan menjalani hukuman 21 hari penjara dan diharuskan bekerja untuk komunitas 150 jam setelah dibebaskan.
Stewart mengaku bersalah dan divonis menjalani hukuman komunitas. Ia diberi opsi melakukan kerja komunitas 75 jam. Sementara Guest belum diajukan ke pengadilan. []
