More

    Karena Masalah Sepele, Senior Di Kampus STIP Renggut Nyawa Junior

    Ahmad Fauzan Sazli

    Twitter. @dimasdikita
    Twitter. @dimasdikita

    JAKARTA, KabarKampus – Dimas Dikita Handoko (19) harus tewas di tangan seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Dimas tewas dengan muka memar di sejumlah bagian ditubuhnya, Sabtu, (26/04/2014).

    Penyebab tewasnya Dimas ini ternyata dipicu oleh persoalan sepele. Dimas yang masih duduk di tingkat pertama di sekolah pelayaran tersebut dianggap sebagai salah satu junior yang tidak respek saat berhadapan dengan seniornya.

    - Advertisement -

    AKBP Daddy Hartadi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara mengungkapkan, para pelaku mengaku mereka memukul korban karena korban tidak respek dan tidak kompak.

    Menurut Daddy, sebelum pemukulan tersebut, para pelaku memanggil sebanyak 14 taruna tingkat I termasuk Dimas untuk datang ke rumah salah satu pelaku. Tapi yang datang cuma tujuh orang termasuk Dimas. Dimas sendiri datangnya paling terakhir. Makanya dia masih memakai seragam.

    Daddy mengungkapkan, rumah kos tersebut mempunyai dua lantai di mana pelaku menyewa di lantai bagian atas. Di lantai dua sendiri, terdapat tiga ruangan.

    “Lantai bawah itu dihuni pemilik kos. Di lantai dua disewa pelaku Angga, di lantai dua ada kamar mandi, ruang tengah dan satu ruangan yang lumayan besar. Kasur ditaruh di ruang tengah,” jelas Daddy seperti dilansir Merdeka.com.

    Selanjutnya, kata Daddy, pada awalnya para pelaku menceramahi korban. Kemudian secara bergiliran ketujuh korban diminta memasuki satu ruangan yang cukup besar di rumah kos tersebut.

    “Di ruangan itu korban dipukuli di perut, dada dan ulu hati. Terus juga ditendang di perut, kakinya sama digampari pipinya,” ungkap Daddy.

    Namun, sambung Daddy, Dimas yang saat itu dipukuli oleh pelaku sudah mengerang kesakitan. Tapi oleh pelaku tetap dipukuli, ditendang juga digampar sampai jatuh. Dimas pun tak kuat menerima penyiksaan dan tubuhnya lunglai hingga tak sadaran diri,

    Kemudian menurut, daddy, para pelaku pun panik, dan memberikan minyak angin di bagian lubang hidung Dimas agar siuman.

    “Wajah korban juga diciprat-cipratkan air dengan memakai gayung plastik namun korban tetap tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia,” tandas Daddy.

    Setelah melakukan penyelidikan, polisi juga telah mengamankan delapan senior di sekolah pelayaran tersebut.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here