ABC AUSTRALIA NETWORK
Dominique Schwartz
Departemen Pelestarian Lingkungan Hidup Selandia Baru saat ini sedang menjalankan program pelestarian salah satu serangga terberat di dunia, yaitu weta raksasa. Berat satu weta ini bisa mencapai 71 gram, yaitu dua kali berat seekor sparrow (semacam burung gereja)
Cara pelestariannya adalah dengan program pengembangbiakkan di pulau-pulau bebas hama di teluk Hauraki, yang terletak di sebelah utara kota Auckland, Selandia Baru.
Pengembangbiakkan tersebut dilakukan bekerjasama dengan oleh Kebun Binatang Auckland.
Saat ini, serangga watu dinyatakan terancam kepunahan.
Minggu ini, kebun binatang Auckland melepaskan 150 weta raksasa di Pulau Motuora. 300 lain akan menyusul dilepasliarkan tahun ini.
Menurut Don McFarlane dari Kebun Binatang Auckland, dulunya serangga weta banyak terdapat di Selandia baru. “Weta itu legendaris tidak hanya karena ukurannya…” jelas McFarlane.
Weta raksasa ,yang juga dikenal dengan nama weta punga, biasanya memiliki berat badan lebih dari sparrow, atau burung gereja. Namun, yang paling berat tercatat memiliki bobot 71 gram, yaitu dua kali lipat burung sparrow.
Sebelum mencapai tahap dewasa, serangga ini menanggalkan cangkangnya 10 kali. Setelah dewasa, badan weta saja bisa berukuran 10 cm.
Hewan ini punah di semua tempat kecuali pulau Little Barrier di teluk Hauraki, akibat satwa predator pendatang seperti kucing, tikus dan stoat (semacam cerpelai).
Program pemulihan ini menggunakan anak dari enam weta jantan dan enam weta jantan yang diambil dari pulau Little Barrier dua tahun lalu.
“Kebun binatang mencapai keberhasilan yang luar biasa dengan memproduksi 150 [weta] untuk pelepasliaran in,” jelas penasehat ilmiah departemen pelestarian, Chris Green.
Menurut Green, weta raksasa menghasilkan kotoran yang penting dalam memulihkan ekosistem asli. []