Frino Bariarcianur
BANDUNG, KabarKampus- Sekitar 50 mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak kehadiran Jaringan Islam Liberal (JIL) di Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Bandung, Senin (05/05/2014).
Dalam aksi tersebut mereka membawa spanduk diantaranya bertuliskan “Jaringan Iblis Laknatullah” dan membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Kampus UIN SGD dari paham-paham Sesat. Sekularisme, Liberalisme dan Radikalisme.
“Kami ingin mahasiswa UIN Bandung tidak tercemari oleh pemikiran nyeleneh yang dibawa oleh JIL,” ungkap Maulana Firdaus, Koordiantor aksi Aliansi UIN SGD Bandung Tanpa JIL saat ditemui KabarKampus di gerbang kampus UIN.
Para mahasiswa yang menolak kehadiran tokoh JIL menyatakan pendapat fiqih pentolan JIL bertentangan dengan pendapat fiqih yang muktabar di kalangan umat muslim. Salah satu pendapat yang dianggap bertentangan itu adalah tidak wajib berhijab bagi para muslimah.
“Pemikiran JIL telah merusak aqidah umat Islam,” ungkap Maulana.
Aksi ini juga merupakan bentuk perlawanan terhadap penilaian buruk masyarakat luas terhadap kampus UIN SGG Bandung agar tidak dicap liberal secara keseluruhan.”Aksi ini untuk menekan penyebaran paham JIL di kampus UIN SGD Bandung,” kata Maulana yang kuliah di jurusan Informatika UIN SGD.
Dalam aksi itu juga para mahasiswa membacakan surat Ashaff untuk mengisi waktu. Kemudian dari depan gerbang mereka masuk ke dalam kampus untuk melanjutkan orasi.
Semula tokoh JIL seperti Ulil Abshar Abdlla dan Zuhairi Miswari diundang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum dalam semintar bertema “Rekonstruksi Nalar Fiqh Dalam Mewujudkan Madzab Alternatif sebagai Upaya Dalam Membangun Islam yang Solutif”.
Seminar ini diadakan dalam rangka Milad jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN SGD ke-19. Ratusan mahasiswa yang telah menunggu di dalam aula kecewa.[]