More

    Kibela, Kripik Daun Singkong Pedas Dari UNY

    Ahmad Fauzan Sazli

    Kibela, kripik singkong pedas dari UNY. Foto : UNY
    Kibela, kripik singkong pedas dari UNY. Foto : UNY

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Tanaman singkong atau ubi kayu banyak tumbuh di sejumlah wilayah Indonesia. Singkong telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai makanan penghasil karbohidrat.

    Manfaat kandungan gizi pada singkong tak hanya terdapat pada singkongnya saja. Daun singkong juga memiliki banyak manfaat.

    - Advertisement -

    Selama ini daun singkong baru dimanfaatkan sebagai sayuran atau pakan ternak. Tapi di tangan mahasiswa FMIPA UNY, daun singkong baik yang muda maupun tua dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual tinggi.

    Para mahasiswa UNY tersebut yaitu Anita Ekantini, Indarti, Sofyan Dwi Nugroho (Prodi Pendidikan IPA), Yuli Subekti (Prodi Pendidikan Kimia), dan M Robby F (Prodi Kimia). Mahasiswa menamakannya Kibela (Keripik Belut Nabati) dengan level pedas.

    Menurut Anita, kandungan gizi daun tanaman ubi kayu (Manihot esculenta) bermanfaat bagi tubuh, di antaranya adalah Vitamin A, vitamin B17, vitamin C, kalsium, fosfor, protein, lemat, karbohidrat, dan zat besi.

    “Alasan kami mengembangkan usaha baru yaitu untuk mengoptimalkan pemanfaatan daun singkong menjadi produk cemilan sehat dan menggugah selera: Kibela (Keripik Belut Nabati) dengan Level Pedas Berbahan Daun Singkong. Kami sebut keripik belut nabati karena bentuk dan citarasa dari Kibela yang mirip dengan keripik belut, tetapi bahan bakunya dari tumbuhan (bahan nabati),” katanya.

    Anita menambahkan, inovasi yang dilakukan pada produk ini adalah dengan menambah bumbu pedas pada produk keripik daun singkong. Level pedasnya dari agak pedas sampai sangat pedas (dari level 1 sampai 5).

    “Dengan keripik daun singkong yang memiliki tambahan rasa pedas berlevel dan kemasan yang menarik ini, tentu akan membuat konsumen tidak merasa bosan untuk mengkonsumsinya sebagai cemilan,” jelas Anita.

    Selanjutnya menurut Anita, produk yang mereka buat memiliki kemasan yang dibuat menarik dengan kemasan bergambar dan berbahan alumunium foil agar keripik lebih awet.

    Untuk pemasaran produk ini, tambah Anita, adalah  dengan menitipkannya di toko pusat oleh-oleh maupun di swalayan-swalayan. Selain itu,mereka juga akan menjual Kibela secara online.

    “Untuk mempromosikan Kibela di kalangan masyarakat, kami menggunakan jasa media elektronik (internet), yaitu dengan membuat web khusus untuk pemasaran Kibela,” jelas Anita.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here