Ahmad Fauzan Sazli
SEMARANG, KabarKampus – Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Eksekutif Mahasiswa (FEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyatakan siap mengambil alih tugas Senat dalam menjalankan pemilihan rektor. Pernyataan tersebut tertuang dalam “Tiga Tuntutan Mahasiswa” yang dibacakan oleh Prasetyo Listiaji,Presiden Mahasiswa Unnes di kampus Sekaran, Kamis (12/06/2014).
Seperti yang dilansir dari laman Unnes, sikap tersebut diambil menyusul terjadinya kebuntuan dalam proses penetapan bakal calon rektor. Rapat pleno Senat 20 Mei silam. Dalam rapat itu mengagendakan penetapan bakal calon, yang gagal menemukan kata sepakat, terutama terhadap frasa “dosen PNS aktif” untuk persyaratan calon.
Rapat pleno dengan agenda serupa ini pun kembali digelar pada hari Kamis (12/6/2014) pagi. Namun rapat tersebut kembali mengalami kebuntuan dan berlanjut pada hari Jumat (13/6/2014).
Prasetyo mengemukakan, pemilihan rektor merupakan sebuah momentum yang penting bagi perkembangan Unnes ke depan. “Karena itu, kami, Forum Eksekutif Mahasiswa Unnes secara tegas mengambil sikap untuk mengawal pemilihan rektor,” ujar Prasetyo.
Selanjutnya, Prasetyo, membacakan tiga poin untuk Senat selaku penyelenggara pemilihan. Pertama, Senat harus bersikap profesional dan menjaga netralitas dalam menyelenggarakan pemilihan rektor. Kedua, Senat harus melaksanakan proses pemilihan rektor sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ketiga, Senat harus mengutamakan kepentingan Unnes di atas kepentingan yang lain dalam memberikan suaranya kepada para calon rektor.
Tuntutan mahasiswa ini ditandatangani oleh para ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari delapan fakultas. Selain itu terdapat juga tanda-tangan Prof Dr Samsudi Ketua Senat Unnes serta Prasetyo yang membubuhkan tanda tangan mereka di bawah kata “mengetahui” pada lembar tuntutan tersebut.[]
