More

    Mahasiswa UNY Buat Cermin Artikulasi Portable Untuk Anak Tuna Rungu

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa UNY buat PAM untuk anak tuna rungu. Foto : UNY
    Mahasiswa UNY buat PAM untuk anak tuna rungu. Foto : UNY

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Bahasa merupakan kunci yang penting dalam interaksi. Penggunaan bahasa yang baik akan mempermudah seseorang mencapai tujuannya. Namun, tidak setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang baik. Seperti yang dialami tuna rungu.

    Tuna rungu mengalami kelainan pada pendengaran yang berdampak kesulitan menerima respon suara atau bahkan tidak ada kemampuan untuk itu. Akibat dari hilangnya kemampuan pendengaran adalah kemampuan komunikasinya sangat lemah.

    - Advertisement -

    Walaupun tuna rungu tidak mengalami hambatan mobilitas namun akan mengalami hambatan dalam menghayati keadaan lingkungan sekitarnya. Keterbatasan komunikasi tunarungu ini membuat sekelompok mahasiswa UNY yang tergabung dalam UKM mengembangkan cermin artikulasi yang portabel bagi anak tunarungu. Media tersebut diberi nama Portable Articulation Mirror (PAM) yang berukuran sebesar kertas HVS kuarto A4.

    Media ini merupakan pengembangan media cermin artikulasi yang sudah ada di sekolah luar biasa. Namun biasanya cermin artikulasi yang tersedia berukuran cukup besar dengan ukuran meja 100 cm x 50 cm x 80 cm ditambah cermin berukuran 100 cm x 50 cm.

    Menurut Erbi Bunyanuddin, salah satu mahasiswa peneliti mengatakan, ada dua bahasa yang biasanya digunakan bagi tunarungu, yaitu bahasa mimik dan bahasa isyarat. Namun penerapan bahasa mimik perlu latihan yang lama dan pembiasaan agar dalam penggunaan bahasa mimik menjadi fasih.

    “Oleh karena itu, perlu solusi yang ringan, fleksibel, dan dapat digunakan sendirian, yaitu media latihan bahasa mimik,” kata Erbi.

    Sementara itu, Rahayu Rizky Prathamie menambahkan bahwa Portable Articulation Mirror karya mereka berukuran ringkas setara kertas HVS ditambah fitur penunjang seperti lampu indikator keras suara, speaker, microphone, baterai yang dapat ditambah dayanya.

    “Ini semakin memudahkan melatih bahasa mimik pada anak tunarungu di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja,” kata Rahayu Rizky Prathamie.

    Rizky menjelaskan, setiap orang tua yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi anak tunarungu dapat melakukan di rumah, tidak hanya oleh guru di sekolah.

    Selanjutnya menurut Doni Bowo Nugroho, mekanisme kerja Portable Articulation Mirror (PAM) ini memiliki posisi horizontal dengan saklar power di atas sejajar dengan mata pengguna, kemudian PAM dihidupkan dengan menekan saklar power dari off ke on. Hubungkan jack microphone pada port microphone dan atur volume, balance, treble, dan bass sesuai dengan yang dibutuhkan.

    “Pendamping duduk di sebelah kiri murid,” kata Doni.

    Doni menjelaskan, jarak cermin dengan pengguna disesuaikan antara 35 cm – 55 cm sehingga pendamping dan murid dapat saling melihat mulut masing-masing melalui PAM. Kemudian, pendamping memegang microphone dan memberikan contoh mengucapkan huruf atau kata dengan artikulasi yang benar. Posisikan microphone agar tidak menutupi pandangan murid untuk melihat mulut pendamping.

    “Pada PAM ini murid dilatih untuk mengeluarkan suara di mana indikator akan menyala jika terdapat suara” ujarnya.

    Kemudian, Lanjut Doni, murid memegang microphone dan melakukan pengucapan huruf atau kata sesuai yang diucapkan oleh pendamping.

    Media PAM ini telah dikalibrasi dan menurut hasil uji ahli artikulasi, media ini sudah dinilai baik. PAM telah diujicobakan pada anak tunarungu di SLB Karnna Manohara Condongcatur Yogyakarta. Dan hasil uji coba menunjukkan kemampuan bahasa mimik anak tunarungu tersebut dapat meningkat.

    Selain Erbi Bunyanuddin dari Prodi Pendidikan Luar Biasa FIP,  Rahayu Rizky Prathamie dari Prodi Pendidikan Bahasa Perancis FBS, dan Doni Bowo Nugroho dari Prodi Pendidikan Fisika FMIPA, penelitian ini juga melibatkan, Muhammad Nur Huda dan Rizki Juninato dari Prodi Pendidikan Elektro FT.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here