Ahmad Fauzan
YOGYAKARTA, KabarKampus – Salak pondoh merupakan buah yang cukup digemari di Indonesia. Saat ini pemanfaatan salak baru dalam bentuk buah segar, seperti keripik salak ,sirup salak, bakpia salak dan sebagainya. Sementara biji salak belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat .
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) membuat penelitian tentang bijia salak. Judul penelitan mereka adalah “Pormathic (Portable Reumathic) Sebagai Alat Terapi Berupa Alas Kaki Kesehatan Dengan Memanfaatkan Limbah Biji Salak di Daerah Turi Sleman Yogyakarta”.
Dianing Meijayanti, salah satu mahasiswa peneliti menuturkan, limbah biji salak dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai jual. Alat tersebut adalah alat terapi Pormathic (Portable Reumathic)berupa alas kaki kesehatan.
“Alat terapi ini sangat fleksibel yakni sebagai alas kaki (sandal atau sepatu) dan sebagai karpet jalan yang dapat dibawa ke mana pun,” katanya.
Menurut, Dianing, proses pembuatan Portable Reumathic yaitu dengan persiapan bahan-bahan seperti limbah biji salak dan karet. Kemudian dilanjutkan dengan perendaman biji salak ke dalam alkohol selama 20 menit. Setelah itu dikeringkan dan pemberian warna pada biji salak.
Pada tahap pewarnaan kata Dianis, biji salak divernis dicat warna sesuai keinginan konsumen supaya warnanya lebih menarik. Dilanjutkan pembuatan desain dan pola. Lalu alas karet ditempeli biji salak dan dibentuk berdasarkan ukuran kaki yang diinginkan yaitu ukuran mulai dari 28 sampai 43.
“Setelah itu dilakukan finishing berupa merapikan hasil tempelan, pewarnaan dan jahitan sehingga dihasilkan produk Pormathic (Portable Reumathic) yang siap dipasarkan,” ungkap Dianing.
Para mahasiswa ini mematok sepasang sandal dengan harga 89 Ribu Rupiah. Mereka menjualnya melalui twitter @opor_matic dan pomatic.blogspot.com. Selain itu sendal ini juga dapat dijumpai dalam pameran dan bazar di Yogyakarta.
Dalam mengembangkan sandal ini, Dianing Meijayanti, tak sendiri. Ia ditemani oleh Gamarina Isti Ratnasari (Pend. Matematika Internasional FMIPA), Sumbaji Putranto (Pend. Matematika FMIPA), dan Ismi Solikhatun (Pend. Akuntansi FE).[]