Mega Dwi Anggraeni
BANDUNG, KabarKampus – Keluarga Mahasiswa ITB mengundang dua pasang Capres dan Cawapres untuk mengahadiri acara dialog di kampus ITB Bandung. Rencananya dialog Capres dan Cawapres ini digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), jalan Taman Sari Bandung pada tanggal 17 hingga 23 Juni Mendatang.
Untuk kegiatan dialog Capres dan Cawapres ini, KM ITB tak sendiri, mereka menggandeng sebanyak 140 BEM dari berbagai provinsi di Indonesia. Dari 140 BEM tersebut, sebanyak 49 BEM mengikuti rakernas di Bali, pada 5 hingga 9 Juni 2014. Salah satu agenda dalam rakernas tersebut adalah mendeklarasikan Dialog Capres dan Cawapres RI 2014.
“Ini undangan yang sangat masif dan tersebuka. Rakernas di Bali, kemarin kami bersama 49 BEM se Indonesia lain sudah mendeklarasikan Dialog Capres dan Cawapres RI, selain deklarasi independensi,” kata Diki Saefurohman, Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia kepada wartawan, Senin (09/06/2014).
Oleh karena itu, lanjut Diki, pihaknya bersama KM-ITB Bandung mengirimkan undangan ke seluruh BEM di Indonesia, untuk menghadiri Dialog Capres dan Cawapres RI. Menurutnya, agenda ini merupakan kegiatan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Acara ini fokus pada uji publik, kami ingin menilai mana calon yang layak untuk masyarakat Indonesia dan mana yang tidak,” ujarnya.
Saat disinggung terkait pendanaan, Diki tidak memaparkan dengan jelas dari mana dana yang mereka dapatkan untuk menggelar acara tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa kegiatan tersebut sudah didukung oleh BEM se-Indonesia.
“Karena agenda ini merupakan delegasi dari setiap kampus, setiap kampus juga sudah mendukung kegiatan ini. Karena ini menjadi agenda pergerakan seluruh mahasiswa, dan ini menjadi agenda kita bersama,” tambahnya.
Sementara itu Mohamda Jeffry Giranza, Presiden KM-ITB mengaku, pihaknya juga akan mencari sponsor untuk Dialog Capres dan Cawapres RI ini. Namun, dia menegaskan tidak akan menerima dana dari salah satu partai politik. “Kalau tiba-tiba salah satu perusahaan Ical menawarkan sponsor, ya akan kami tolak. Kami tidak ingin seperti itu,” tegasnya.[]
