Radio Australia Network
Prakarsa yang kini masuk tahun ketiga itu, bertujuan mempererat hubungan antara berbagai sektor di bidang industri ternak sapi Australia dan Indonesia.
Febrina Prameswari, yang magang selama sebulan di Peternakan Pigeon Hole di Daerah Victoria River, dekat perbatasan Australia Barat, mengatakan sungguh luar biasa melihat jumlah pasokan ternak sapi ke Indonesia.
“NT mengekspor demikian banyak sapi ke Indonesia untuk memasok protein karena populasi Indonesia sangat besar,” kata Febrina.
Dikatakannya, perbedaan besar antara peternakan Indonesia dan Australia adalah luasnya, dan Febrina menekankan bahwa ini sebagai tantangan bagi visi swasembada daging sapi di Indonesia.
“Di Indonesia segalanya serba kecil, baik ternak, petani mau pun desanya,” ujar Febrina Prameswari. “Di kota-kota besar, tidak banyak tanah yang bisa dijadikan peternakan sapi.”
Febrina mengatakan, pengetahuan barunya mengenai kesejahteraan dan gizi hewan dapat digunakan untuk membantu meningkatkan ternak di Indonesia.
Industri-industri ternak di kedua sisi Laut Timor berharap para alumni seperti Febrina Prmeswari akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan di bidang pertanian Indonesia.
Konsul Ade Padmo Sarwono, diplomat Indonesia di Wilayah Utara (NT) Australia, mengatakan program pertukaran itu juga merupakan kesempatan penting bagi para produsen Australia untuk mengerti lebih baik tentang Indonesia.
Konsul Sarwono mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan NT untuk memangku jabatan sama sebagai konsul di Australia Barat.[]