A. Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – UIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) akan memperketat perizinan kegiatan di kampus UIN, Jakarta. Hal itu dilakukan guna mencegah berkembangnya simpatisan Islamic Sstate of Iraq and Syiria (ISIS) di kampus UIN Jakarta.
Upaya pencegahan ini dilakukan setelah kasus deklarasi kelompok tersebut di kampus beberapa waktu lalu. “Kita tak mau kecolongan kedua kali. Ada kelompok radikal yang menyewa fasilitas publik komersial di kampus yang ternyata digunakan untuk pembaiatan anggota gerakan ISIS,” kata Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta dalam jumpa pers, Kamis, (07/08/2014).
Menurut Sudarnoto, pihaknya ke depan akan segera membuat regulasi baru terkait perizinan kegiatan di kampus, yakni memperketat pengawasan kegiatan, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun masyarakat umum. Hal itu dilakukan karena tak sedikit kegiatan di kampus yang dilakukan oleh masyarakat umum.
Sudarnoto sendiri mengakui di kampus UIN Jakarta terdapat beberapa fasilitas publik yang dapat disewakan untuk pertemuan, seperti Gedung Syahida Inn (semacam hotel) dan Gedung Kopertais. Bahkan Masjid Fathullah, yang meskipun tidak disewakan, juga kerap digunakan untuk berbagai kegiatan seperti diskusi dan pengajian.
“Kami terus terang kaget begitu ada selebaran pamflet yang menyebutkan Masjid Fathullah sebagai tempat sekretariat lowongan pendaftaran budak seks pemuas birahi para jihadis agar bersemangat memerangi kafir. Kami tegaskan itu tidak benar. Itu hanya niat busuk dan jahat kelompok jihadis,” tandas Sudarnoto.
Jumpa pers digelar selain untuk meluruskan pemberitaan negatif mengenai adanya mahasiswa yang menjadi simpatisan ISIS, juga sekaligus rapat koordinasi dengan para pihak terkait, baik di internal kampus maupun di luar kampus. Rapat tersebut antara lain dihadiri para wakil dekan bidang kemahasiswaan, pengurus Masjid Fathullah, pengurus asrama, lembaga kemahasiswaan, kepolisian, TNI, dan unsur kecamatan.[]
