A. Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Pasca pemencatan mahasiswa Universtas Nasional (Unas) oleh pihak rektorat, ada pemandangan yang tak biasa di sana. Pemandangan itu adalah makin banyaknya petugas keamanan yang menjaga kampus yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini.
Dalam aksi yang dilakukan mahasiswa Unas di depan rektorat atau di Gedung Blok 1, pada sore ini, Rabu, (13/08/2014) para petugas keamanan tersebut datang bergerombol. Mereka datang sekitar pukul 15.00 WIB dengan jumlah sekitar 20 orang menggunakan baju safari serba hitam.
Setelah memarkirkan kendaraan bermotornya, para petugas keamanan tersebut turun menghampiri mahasiswa yang sedang melakukan aksi. Mereka menghampiri mahasiswa tanpa melepas helm. Selanjutnya para keamanan tambahan ini terus berjaga-jaga selama mahasiswa melaksanakan aksi demontrasi.
Aksi demonstrasi ini sendiri diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa. Mereka memulai aksi sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam aksi ini para mahasiswa mendesak agar rektorat mencabut pemecatan dan skorsing kepada mahasiswa Unas yang terlibat pembakaran spanduk pada 26 Juni lalu.
“Aksi ini adalah aksi damai, menuntut rektor mencabut kebijakannya memecat dan memberikan sanksi skorsing kepada teman kami, kata Sadam kepada KabarKampus.
Namun, menurut Sadam, dalam aksi ini mereka menyesalkan pihak universitas yang telah memasukkan pengamanan dari luar untuk mengamankan mahasiswa. Padahal aksi mahasiswa ini adalah aksi damai dan tidak ada orasi.
“Pihak keamanan yang pihak kampus datangkan dari luar itu preman. Orang bayaran pihak kampus,” kata Sadam.
Selama berlangsung demonstrasi berjalan dengan damai. Setelah melakukan negosiasi yang alot dengan Biro Kemahasiswaan Unas, aksi ini pun bubar. Begitu juga dengan pihak keamanan dari luar tesebut. Mereka pun meninggalkan kampus Unas dengan sepeda motor mereka.
Berdasarkan pengamatan KabarKampus, pihak keamanan dari luar ini datang ke kampus Unas sejak kemarin. Sebagian dari mereka berpakaian bebas dan bersafari.[]
