A. Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Tahu. Mereka terdiri dari enam orang dari Turki, dua orang berasal dari Singapura, dan masing-masing seorang dari Rusia, Libya dan Turkemenistan.
“Mahasiswa dari Turki dan Rusia mendapat beasiswa dari PASIAD (Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association, red),” ujar Ahmad AlFajri, Koordinator Urusan Mahasiswa Internasional Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI), Senin (09/09/2014).
Sementara itu, mahasiswa asal Thailand mendapat beasiswa dari Kementerian Agama (Kemenag). Seluruh beasiswa tersebut merupakan kerjasama antara UIN dan sejumlah lembaga tersebut.
“ Ini kerja sama kita dengan mereka,” tambah dia.
Selajutnya Alfajri menjelaskan, semestinya jumlah mahasiswa internasioan baru sebanyak 15 orang. Tetapi, karena sampai akhir masa registrasi ulang mahasiswa dari Somalia tidak jadi mendaftar, maka ia dianggap mengundurkan diri.
Menurut Alfajri, dari 14 orang itu terdapat tiga mahaiswa yang kuliah di Sekolah Pascasarjana (SPs) dan seorang mahasiswa belajar di Program Magister Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dalam mengikuti perkuliahan, kata alumni Australian National University (ANU) itu, mereka wajib mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana para mahasiswa asal Indonesia.
“Mereka juga ikut Orientasi Pengelan Akademik dan Kampus (OPAK) dan kegiatan lainnya,” imbuhnya.[]
