JAKARTA, KabarKampus – Massa aksi di depan gedung DPR RI tak hanya dipenuh massa Penolak RUU Pilkada, namun juga massa dari perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Indonesia (PPNI). Massa yang berjumlah ratusan ini menuntut disahkannya RUU Keperawatan.
Menurut Harif Fadilah, DKp, SH, Sekretaris Jenderal PPNI, kehadiran UU keperawatan dapat menata profesi keperawatan di Republik Indoensia, serta meningkatkan kontribusi perawat dalam pelayanan kesehatan yang luas dan berkualitas.
“Dengan layanan kesehatan oleh perawat yang berkompeten dan berdidikasi tinggi serta tersebar di seluruh negeri. Akan berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat secara merata,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan, kehadiran perawat yang handal dapat menurunkan angka kecacatan, kematian dan kekambuhan penyakit. Untuk itu pengesahan Undang-undang tak dapat di tunda lagi. Sebab selama ini perawat di hantui dengan ketidak pastian hukum terkait dengan praktek dan profesi.
Selanjutnya, Harif menambahkan UU keperawatan juga mengontrol perawat dengan baik, mengatur lembaga mandiri yang setara dengan pengaturan di negara maju melalui Konsil keperawatan. Hal itu karena kewenangan yang diberikan harus di barengi dengan kontrol kualitas yang lebih baik.
“Setiap perawat yang berpraktek harus berizin dan dinas kesehatan wajib memberikan izin praktik kepada perawat yang berhak,” jelasnya.[Nasir]
