JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah aktivis BEM Fisip UI melakukan aksi mencelupkan jari kelingking ke tinta di kampus UI Depok, Selasa, (07/10/2014). Aksi ini adalah simbol mahasiswa UI menolak UU Pilkada dan mahasiwa ingin tetap memilih kepala daerah secara langsung.
“Dalam artian tidak diwakilkan, kalau dalam Undang-undang pilkadakan suara rakyat di wakilkan oleh anggota DPRD,” kata ketua BEM FISIP,
Bara Lintar Sanggabuana, Ketua BEM Fisip UI mengatakan UU Pilkada merupakan ulah segelintir elit politik untuk mempermainkan kekuasaan. Kemudian kekuasaan akan terpusat dan dinikmati oleh segelintir orang tersebut. Ini selanjutnya akan menutup akses bagi calon-calon alternatif yang tidak mempunyai partai.
“Jika diberlakukan UU pilkada, akan kesulitan menemukan tokoh-tokoh, yang potensial,” ujar dia.
Bara juga mengkhawatirkan dengan UU Pilkada ini sistem orde baru kembali bangkit. Selain itu oligarki partai semakin tumbuh subur.
Dalam aksi menolak Pilkad ini, selain mencelupkan tinta, mahasiswa juga membuka posko tolak RUU Pilkada. Selain itu mereka juga mengumpulkan KTP dan menyebarkan formulir relawan penolak UU pilkada.[Nasir]