YOGYAKARTA, KabarKampus – Pelanggaran hukum regulasi atau etika yang dilakukan televisi di Indonesia menarik perhatian Mahasiswa Brodcasting Ilmu Komunikasi Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta, untuk melakukan penelitian. Hasil penelitian ini telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul “BeLieve ini Televisi” (Membongkar Kebohongan Program Televisi).
Penuliisan buku ini melibatkan sebanyak 49 mahasiswa broadcasting Ilmu Komunikasi UMY 2014. Riset dilakukan dengan parameter etika regulasi yang ada.
“Etika ini mencakup etika normatif dan etika deskriptif yang berkembang di masyarakat, misalnya pada etika normatif yang akan berbicara langsung tentang hukum penyiaran serta P3SPS,” ungkap Fajar Juanedi. S. Sos,. M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi UMY.
Ia menjelaskan bahwa Riset yang dilakukan adalah melakukan pegamatan pada tayangan atau program yang ada di televisi. “Dari tayangan itu kemudian dideskripsikan seperti apa tayangan tersebut, setelah dideskripsikan barulah ditentukan point-point dari regulasi dan etika apa saja yang dilanggar. Dari deskripsi dan point-point tersebut, kemudian akan dikaitkan dengan teori-teori komunikasi yang sudah dipelajari di kelas,” jelasnya.
Menurutnya, dalam penentuan tema besar ini, mahasiswa yang berperan penuh, sementara dosen hanya sebatas fasilitator bagi mahasiswa dalam berkarya. “Sehingga mahasiswa akan bekerja dengan kolektif dalam memberikan masukkan untuk temannya. Jadi ini adalah karya mahasiswa dan saya hanya memfasilitasi mahasiswa untuk terus berkarya. Selian itu proses pembuatan buku ini sudah berjalan selama 1 semester,” ungkapnya.
Fajar juga memaparkan, peran mahasiswa dalam mengkritisi media ini sangat penting, karena ini bisa menjadi sebuah karya yang nyata. Penulisan buku ini juga bisa memberi peluang bagi mahasiswa untuk bisa berkontribusi dalam memberikan masukkan terkait dengan regulator untuk KPI atau KPID dan industti televisi.
“Jadi dalam konteks ini mahasiswa atau kampus bukan hanya sebagai menara gading saja, “ paparnya.
Fajar berharap buku ini bisa dijadikan portofolio mahasiswa agar terus berkarya dan punya modal untuk bersaing di dunia kerja. Selain itu juga bisa memberi peluang mahasiswa untuk menyampaikan idealismenya dalam membuat karya secara akademis bukan dengan demo.
“Dengan karya ini mahasiswa juga dilatih untuk berenterpreneurship, di mana dalam menerbitkan sebuah buku mahasiswa memodali sendiri atau mencari sponsor, dan nanti hasil penjualan buku tersebut juga untuk mahasiswa itu sendiri,” imbuhnya.
Naswan, salah satu mahasiswa Bradcasting UMY menambahkan, dalam buku tersebut Mahasiswa Broadcasting IK UMY itu mencoba mengkritisi tayangan program yang ada di televisi. Ada 4 isu atau tema besar yang diangkat dalam buku ini antara lain yaitu Kekerasan, Sekusualitas, Mistis, dan Netraliasasi Berita.
Ia menjelaskan, dalam bab Kekerasan, dibahas beberapa tayangan televisi yang memiliki intensitas tinggi dalam melakukan kekerasan baik verbal maupun non verbal. “Pada bab Seksualitas juga sama, yaitu melihat beberapa tayangan televisi yang memiliki intensitas tinggi dalam melakukan tindakan seksualitas baik verbal maupun non verbal,” katanya.
Sementara, pada bab Mistis, ungkap Naswan, yang dibahas adalah program yang dikaitkan dengan ajaran agama Islam. Sedangkan pada Netralisasi berita mengungkapkan keberpihakaan media dalam mengemas berita tersbut dalam suatu peristiwa atau isu.[].