Mega Dwi Anggraeni
Menurut Willy Hanafi, Koordinator aksi, polisi memang banyak yang tidak bisa dipercaya. “Namun dari banyak petinggi polisi, masih ada satu hingga dua orang yang masih pantas menjadi Kepala Kepolisian RI,” kata Willy.
Aktivis Lembaga Bantuan Hukum Bandung ini menganggap, berbagai kepentingan turut campur dalam pelemahan KPK. Meskipun Budi Gunawan gagal dilantik, tapi sampai saat ini belum ada jaminan proses kriminalisasi akan berhenti. Sementara Jokowi terkesan menunda-nunda keputusan.
Menurutnya, politisasi terhadap lembaga penegak hukum memberikan gambaran mengenai upaya-upaya pelemahan institusi penegak hukum oleh mereka yang berkuasa untuk mengamankan kedudukan dan kekuasaannya. Hal ini merupakan pengkhianatan terhadap aspirasi rakyat yang menginginkan pemerintahan dan negara yang bersih dari korupsi untuk berjalannya program-program yang pro rakyat.
“Ini keadaan darurat, koruptor melakukan konsolidasi. Dalam keadaan ini kira harus menyatakan korupsi dan koruptor sebagai musuh bersama,” tegasnya.
Dalam aksinya, Masyarakat Sipil Anti Korupsi juga mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Mereka menuntut, pemilihan Kapolri harus melalui KPK, PPATK dan melibatkan partisipasi publik.
Aksi ini sendiri diikuti oleh AJI Bandung, Institut Perempuan, Walhi Jabar, dan Mahasiswa Universitas Parahiyangan. Selain di Bandung aksi serupa juga digelar serentak di delapan kota lain seperti Jakarta, Manado, Jogjakarta, Makassar , Lampung, Padang, Papua, dan Medan.[]