JAKARTA, KabarKampus – Pihak kampus UIN Jakarta menyangkal mahasiswa yang menjadi korban air bah di kawasan objek wisata Gua Lalay pada (09/02/2015) lalu adalah mahasiswanya. Mereka menyebut korban air bah tersebut adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Jurusan Teknik Informatika.
Dr Ujang Maman Kh Msi, Kepala Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi (Pusbangsitek) UIN Jakarta mengatakan, rombongan mahasiswa korban air bah di kawasan objek wisata Gua Lalay, bukan mahasiswa UIN Jakarta. Kegiatan rafting mereka juga murni kegiatan wisata individual para mahasiswa bersangkutan.
“Mahasiswa tersebut bukan mahasiswa UIN Jakarta, melainkan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Jurusan Teknik Informatika,” ujar Ujang dalam salinan surat klarifikasinya.
Selanjutnya Ujang mengatakan, para mahasiswa bersangkutan adalah peserta Program Pelatihan yang diselenggarakan Pusbangsitek UIN Jakarta sebagai persiapan mereka mengikuti sertifikasi internasional bidang ICT. Ujian sertifikasi sendiri tidak diselenggarakan Pusbangsitek, melainkan oleh Multimacs, representasi lembaga PASAS dan FORESEC di Jakarta. Kedua lembaga terakhir merupakan lembaga sertifikasi internasional yang berbasis di Singapura dan Malaysia.
“Pusbangsitek hanya membantu persiapan ujian sertifikasi internasional tersebut sebagai bentuk pengabdian masyarakat,” tambah Ujang.
Menurut Ujang, penyelenggaraan pelatihan sertifikasi internasional yang diselenggarakan Pusbangsitek berlangsung selama empat semester atau berakhir pada Juni mendatang. Masa pelatihan selama ini didasarkan jenjang pendidikan peserta yang baru menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA). Total peserta sebanyak 22 orang.
Sedang kegiatan rafting sendiri, sambung Ujang, bukan dalam rangka pelatihan. “Melainkan rekreasi individual peserta didik yang bersangkutan pada saat liburan,” tegasnya.
Diketahui, berbagai media memberitakan 13 mahasiswa UIN Jakarta dan satu orang pemandu lokal menjadi korban air bah saat berwisata di Gua Lalay. Dari ke-13 mahasiswa, dua di antaranya Ulfa Khajar Ufi dan Vidyatami Raji Setiayu ditemukan sudah meninggal dunia. Seluruh korban luka-luka dan meninggal terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka.
