BANDUNG, KabarKampus – Sebanyak 210 mahasiswa dari 48 Negara Asia Afrika menghadiri Konferensi Mahasiswa Asia Afrika di Museum Asia Afrika, Bandung, Kamis, (30/04/2015). Konferensi yang digelar untuk keduakalinya sejak tahun 1956 ini mengusung tema “Reinvigorating the Bandung Spirit “ Working Towards the Asian African Youth Leadership,”.
Acara pembukaan Asia Afrika dimulai dengan pidato dari sejumlah refresentatif dari Asia dan Afrika juga Committee Representative Konferensi Mahasiswa Asia Afrika dari Indonesia. Selain itu juga hadir menyampaikan pidato yaitu Emil Salim, Kepala Delegasi Indonesia dalam Konferensi Mahasiswa Asia Afrika pada tahun 1956.
Menurut Yovita Omega S, Executive-Coordinator for Friends of Museum of the Asian-African Conference, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika kali ini ingin mendorong pesertanya untuk membangun strategi guna mempromosikan kesempatan pertukaran pengetahuan dan kecakapan teknik antar mahasiswa Asia Afrika. Selain itu adalah untuk memberikan rekomendasi sebagai pertimbangan bagi pemerintah Asia Afrika.
“Rekomendasi ini berupa komunikeakhir yang bisa dijadikan petunjuk untuk membangun jejaring mahasiswa Asia Afrika yang akan datang,” kata Yovita.
Yovita menuturkan, sebelum penyelengaraan konferensi, para delegasi mahasiswa Asia Afrika yang hadir diminta membuat esai yang akan dijadikan bahan diskusi untuk sidang enam komite yang telah dibentuk. Enam komite tersebut yaitu, komite pendidikan, wirausaha, jaringan global, budaya, media, dan open source.
“Dalam esai tersebut mereka diwajibkan memberi pandangan terhadap isu yang mereka pilih sekaligus solusinya,” ungkap Yovita.
Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 2015 ini digelar oleh Museum Konferensi Asia Afrika yang bekerjasama dengan Young African Ambassador in Asia, Klub Studi Asia Afrika, Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika, dan didukung oleh Junior Chamber International. Adapun jumlah delegasi yang hadir adalah sebanyak 80 orang dari Afrika, 70 orang dari Asia, dan 50 orang dari Indonesia.[]
