Rangkaiann acara HUT TNI Angkatan Udara ke-69 di Pontianak Convention Center, 14-17 April 2015, melibatkan puluhan pelaku usaha batu permata. Batu kecubung tetap menjadi incaran para kolektor.
Di Kalimantan Barat, batu kecubung dapat dijumpai di daerah Ketapang yang terkenal dengan Kecubung Ungu. Di Sambas pula penambangan dapat dijumpai di daerah Sempalai, Sebawi, yang dikenal dengan nama Kecubung Rambut, Kecubung Es, dan Karang Sempalai.
Harga batu kecubung bervariasi. Berkisar 15 ribu per bongkah hingga puluhan juta rupiah. Namun ada juga yang menawarkan harga sampai milyaran rupiah.
Selain batu kecubung khas Kalimantan Barat, para pedagang juga menjual batu-batu diantaranya beragam batu chalcedony, agate, giok, obsidian yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Sementara batu-batu yang sudah dikenal luas seperti safir, ruby, zamrud dan berlian juga menghiasi etalase.
Booming batu permata di Kalimantan Barat hampir bersamaan dengan di daerah-daerah lainnya. Meski sejak puluhan tahun silam, terutama kecubung ungu pernah menjadi primadona Kalimantan Barat. Booming sejak 2 tahun terakhir ini melahirkan “pemain-pemain” baru.
Persaingan semakin ketat. Ribuan pecinta batu permata yang datang tak kalah gesit “bersaing” mendapatkan batu berkualitas.
Tentu sebagai daerah penghasil batu permata berkualitas, pemerintah Provinsi Kalbar tak ingin wilayahnya terancam akibat penambangan. Pemprov Kalbar yang diwakili M. Zeet Hamdy Assovie dalam sambutannya saat membuka “Arowana Internasional Contest and Expo – Equator Gemstone Contes and Expo 2015” (14 /04/2015) mengharapkan pelaku usaha dan masyarakat Kalbar selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian alam.
Selain jual-beli, panitia juga menggelar kontes “kecubung ungu” (Amethyst Borneo) dengan harapan, batu khas asal Ketapang ini semakin mendunia. Selamat menikmati keindahan batu kecubung.[]