Setelah melakukan audit terhadap STIE Adhy Niaga, akhirnya Kemenristek Dikti tidak memperkenankan kampus yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat tersebut menggelar kegiatan kuliah, menerima mahasiswa baru, dan menggelar wisuda. Hal itu karena kampus STIE Adhy Niaga tidak bisa memberikan data dengan baik saat diaudit oleh tim audit Kemenristik Dikti.
Lalu bagaimanakan nasib mahasiswanya yang benar-benar kuliah dengan baik? Supriadi Rustad, tim Audit Akademik Kemenristekdikti mengatakan, Kementistek Dikti ingin menyelamatkan mahasiswa tersebut. “Jangan sampai institusinya bermasalah, mahasiswanya yang jadi korban,” katanya.
Namun menurut Supriadi, sebelum menyelamatkan mahasiswa STIE Adhy Niaga, Kemenristek Dikti akan memvalidasi dahulu mahasiswa yang benar-benar kuliah dan mahasiswa yang niatnya membeli ijazah. “Yang kami pikirkan adalah mahasiswa yang bener-bener kuliah atau melakukan proses kuliah,” katanya.
Adapun berdasarkan laporan tim audit Kemenristek Dikti, sejumlah data yang tidak mampu diberikan STIE Adhy Niaga adalah daftar nilai mahasiswa, data mahasiswa pindahan, foto kopi ijazah asli yang sudah dikeluarkan, Surat Keputusan (SK) Judicium dari pimpinan perguruan tinggi, buku wisuda, dan jadwal kuliah.[]
