More

    Kemanusiaan vs Individualisme

    Penulis: Bimantoro Kushari, Presiden BEM FEB Telkom University 2014.

    Bimantoro Kushari
    Bimantoro Kushari

    Dalam sebuah seminar, seorang Doktor dari Jepang mengatakan “Kapitalisme adalah ancaman masa depan”. Dalam seminar yang sama, seorang budayawan asal Purwakarta mengatakan “Anti kolektivisme adalah masalah baru bagi bangsa Indonesia”.

    Kapitalisme sendiri adalah paham dimana pemiliki modal (kapital) adalah penguasa. Your money describe your power. Lebih lanjut dikatakan, bahwa kapitalisme telah membawa dunia kepada jurang terjal antara jumlah si kaya dan si miskin.

    - Advertisement -

    Sementara anti kolektivisme diartikan sebagai sifat individualis yang kuat dari seorang manusia. Lebih lanjut dikatakan, bahwa pemuda-pemudi zaman sekarang telah melupakan esensi manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lainnya.

    Kedua case yang saya dapatkan, memaparkan bahwa kapitalisme dan individualisme adalah sesuatu yang harus dilawan dalam kehidupan manusia. Saya pribadi melihat, bahwa individualisme lah yang harus dilawan terlebih dahulu.

    Individualisme melahirkan pebisnis-pebisnis oportunis yang memanfaatkan modalnya untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya (kapitalisme) tanpa bermitra dengan masyarakat kecil. Individualisme juga melahirkan mindset praktis dalam diri manusia. Terkekang dengan kebutuhan teknologi dan melupakan kebutuhan sosial masyarakat.

    Bagaimana cara melawan individualisme?

    Melawan individualisme haruslah mengandalkan kekuatan nurani. Nurani asli seorang manusia adalah kemanusiaan. Kemanusiaan akan melahirkan kehidupan yang seimbang antara pemenuhan kebutuhan pribadi dan kepedulian sosial dalam masyarakat. Kemanusiaan adalah panglima yang mengawal manusia agar terhindar dari keserakahan.

    Seorang pebisnis dengan modal yang besar, dapat menguasi seluruh sektor dari hulu ke hilir. Namun karena kemanusiaan, ia tidak akan serakah. Ia akan melakukan kemitraan dengan pedagang, petani, atau peternak kecil agar keuntungan yang didapatkan dapat dinikmati oleh berbagai pihak.

    Di tengah maraknya kecanggihan teknologi, kemanusiaan harus menjadi filter bagi manusia itu sendiri. Teknologi dapat digunakan untuk menjalin relasi lebih luas. Namun, pada akhirnya keinginan untuk bersosialisasi akan mengalahkan segalanya.

    Menjadi manusia adalah takdir. Namun berkemanusiaan adalah pilihan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here