Sebanyak hampir 2500 karung berisi sampah anorganik berhasil diangkat dari Sungai Ciliwung, Sabtu, (30/05/2015). Sampah-sampah ini merupakan sampah yang diambil warga dalam Lomba Mulung Ciliwung yang digelar Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan Pemerintah Kota Bogor.
Lomba Mulung Ciliwung yang sudah masuk tahun ketujuh ini diikuti oleh 13 kelurahan dari hulu di Katulampa hingga ke arah hilir di Kelurahan Sukasari. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Jadi Kota Bogor ke-533.
Dalam Lomba Mulung Ciliwung ini Kelurahan Tanah Sareal berhasil memperoleh nilai tertinggi yaitu 3292 poin, Kelurahan Sempur memperoleh 2054 poin; dan Kelurahan Tanah Sareal memperoleh 1907 poin. Kriteria penilaian dalam Lomba Ciliwung adalah jumlah warga yang berpartisipasi, jumlah karung yang berhasil diangkat, dan kreatifitas warga pada saat Lomba Mulung.
Muhamad Muslich, Koordinator Lomba Mulung Ciliwung mengatakan,tahun ini, lomba mulung sudah memasuki tahun ketujuh. KPC sangat antusias melihat respon warga Bogor yang semakin baik dan ingin beraksi nyata untuk Ciliwung.
“Namun kami juga berharap apa yang kita lakukan di Bogor bisa menginspirasi dan memicu sinergi dan komitmen lebih dari multipihak untuk memulihkan Sungai Ciliwung dan mewujudkan cita-cita kita akan Sungai Ciliwung yang bersih, berair bening, dan sejuk,” ungkap Muslich.
Sementara itu Bima Arya, Walikota Bogor mengingatkan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam memperbaiki kondisi Ciliwung. “Kalau Pemerintah Kota saja tidak sanggup, tidak cukup, tenaganya terbatas, harus didorong oleh warga. Ini tanggung jawab kita semua,” katanya.
Bima Arya mengungkapkan, Lomba Mulung Ciliwung ini diikuti oleh lebih dari tiga ratus tenaga sukarela membantu pelaksanaan Lomba Mulung Ciliwung. Banyak dari mereka yang juga datang dari luar Kota Bogor, seperti Depok dan Jakarta.[]
