Sebanyak sepuluh finalis LSPR Top Model Search unjuk gigi di hadapan para juri dan ratusan penonton di Hall Kampus B, Londos School of Public Relation Jakarta, Jumat malam 29/05/2015) Para .mahasiswa ini bersaing untuk memperebutkan gelar juara pencarian model sebagai “LSPR SAGA 2015 WINNER”.
Kegiatan yang digelar kedelapan kalinya ini mengambil tema “MONOMOTION” = The Scheme of Colony Movement” dan merupakan puncak dari rangkaian acara sebelumnya yaitu LSPR Modelling Week 2015 dan Styling Competition. Tema “MONOMOTION – The Scheme of Colony Movement” sendiri memiliki makna yang mencerminkan tren yang sedang berkembang di dunia fashion yaitu tren warna monochromatic.
Pada tahun ini terdapat 14 Fashion Designers, Brand juga Retailer ternama di Indonesia dan mancanegara yang ikut mendukung acara, diantaranya adalah Danjyo Hiyoji, Bridge Fashion Asia (Rinda Salmun, Yosafat Dwi Kurniawan, Sean & Sheila), Andreas Wen, Avridya Keum, Lingga Rossy, Agam Muharzan, Et Clo, Ed Jeh, The Fat Docktor, Prve & Pvomo, TOPSHOP & TOPMAN. Dalam penampilannya para model menampilkan berbagai koleksi berwarna monochrome dan menggunakan riasan minimalis dan cenderung menggunakan warna gelap.
Hasil rancangan para designer ini akan dibawakan oleh kesepuluh finalis Top Model Search LSPR Fashion SAGA 2015, Model LSPR Senior, Model LSPR Junior, Model LSPR Lecturer & Staff terpilih, Model Plus Size dan beberapa model bintang tamu. Tahun ini semakin spesial, karena delapan mahasiswi LSPR yang dipilih untuk menjadi Model Plus Size menunjukkan kemampuan mereka untuk menjadi model di atas panggung LSPR Fashion SAGA 2015.
Tidak hanya itu, tahun ini LSPR Fashion SAGA 2015 juga dimeriahkan oleh penampilan spesial dari salah seorang mahasiswi LSPR – Jakarta yang merupakan seorang drummer dan Finalis Asia Next Top Model Season3 sebagai salah satu perwakilan Indonesia di ajang tersebut, Rani Ramadhany.
“Seorang model wajib menghasilkan persepsi tertentu pada busana yang digunakannya, Ia juga wajib membangun image yang baik bagi dirinya sendiri. Kedua hal tersebut merupakan sebagian kecil dari pengaplikasian teori komunikasi yang dipelajari di LSPR,” ujar Ms. Gesille Buot, LSPR Dean Department of Mass Communication and Digital Media Communciation & Advertising.
Menurut Gesille Buot, Modelling Club bahkan mengangkat issue global bahwa setiap wanita diciptakan unik dan berbeda termasuk pada ukuran tubuhnya sehingga tak hanya wanita langsing saja yang dapat menjadi model namun juga wanita dengan ukuran tubuh yang lebih besar. Mereka pun akan turut tampil di catwalk malam tersebut.
Adapun beberapa nama yang tidak asing lagi di dunia fashion seperti Ayla Dimitri, Raja Siregar, Rinda Salmun, Advina Ratnaningsih dan Gesille S. Buot menjadi juri dalam Pemilihan Top Model Search LSPR Fashion SAGA 2015. Penilaian tidak hanya dilihat dari kemampuan modelling finalis saja, namun dari segi kepribadian, attitude, disiplin, profesionalitas dan akademis. Disaat yang bersamaan, juga diumumkan pemenang Styling Competition “Tribute to Charlie Chaplin” yang merupakan kompetisi untuk menunjukan kebolehan mahasiswa-mahasiswi LSPR maupun luar LSPR dalam dunia fashion stylist, dimana Rommy Andreas dan M. Reza Rizky (Kaymori) menjadi juri pada kompetisi ini.[]