KARANGANYAR, KabarKampus – Sebanyak tujuh pendaki yang tersesat di Gunung Lawu, Jawa Tengah hingga saat ini belum ditemukan. Pencarian terhadap tujuh pendaki yang terdiri dari dua anak-anak dan lima remaja ini mengerahkan sebanyak sekitar 150 personil gabungan dari berbagai organisasi maupun kelompok relawan.
Nugroho, Kepala BPBD Karanganyar mengatakan, operasi gabungan besar-besaran ini melibatkan 150 personel dari sejumlah organisasi dan relawan. Organisasi dan kelompok relawan tersebut antara lain, Selain relawan BPBD, juga melibatkan Tim SAR Surakarta, relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Kepolisian, TNI dan warga, SAR UNS serta keluarga korban.
“Ada sekitar 150 personel yang kita terjunkan untuk menyisir lokasi pendakian. Sampai pagi tadi belum kita temukan. Mereka kami pusatkan di Pos Pendakian Cemoro Kandang, Tawangmangu,” kata Nugroho, seperti dilansir dari Merdeka.com, Rabu, 29/07/2015.
Adapun tujuh pendaki yang tersesat tersebut adalah Abdul (9 tahun), Sasi (perempuan berumur 11 tahun), dan Refi (perempuan 18 tahun). Ketiganya merupakan kakak beradik. Ketiganya beralamat di RT 05/RW 01, Pucangsawit, Jebres, Solo.
Sementara itu, pendaki lainnya adalah bernama Maya Mega Pratiwi (18 tahun), mahasiswi jurusan Teknik Industri UNS. Mega beralamat di di Perum Subur Makmur, Ngringo, Palur, Karanganyar. Selanjutnya adalah Guruh Putra (18 tahun) beralamat di Jalan Demak Bintoro 3 Nomor 14, Nusukan, Solo. Kemudian Rizal (pria 18 tahun) warga Gedongan, Colomadu, Karanganyar, dan Gabriel (pria 18 tahun) beralamat di Cengklik, Mojosongo Solo.
Ketujuh pendaki tersebut diberitakan hilang kemarin, Selasa, (28/07/2015). Mereka diketahui mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu (25/07/2015) dan seharusnya sudah turun pada Minggu (26/7/2015). Namun, hingga Selasa (28/07/2015) siang, mereka belum juga muncul.[]
