DEPOK, KabarKampus – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XIV belum memperbolehkan penggunaan lenggam (irama) Jawa dalam lomba baca Alquran tersebut. Panitia mengaku tidak ingin ada kontroversi dengan memperbolehkan lenggam-lenggam yang ada di daerah di Indonesia.
“Kami masih memakai lenggam yang lama, belum memakai yang baru,” kata Dr. Arman Nefi, SH, MM, Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQMN XIV.
Menurutnya, pada acara Isra Miraj Nabi Muhammad yang digelar di Istana, lenggam jawa menjadi kontroversial. “Jadi kami tidak ingin ada kontroversi.”
Penyelenggeraan MTQMN XIV rencananya digelar dari tanggal 1 – 8 Agustus 2015 di kampus Universitas Indonesia, Depok. Acara ini diikuti oleh sebanyak 1.863 mahasiswa dari 67 Perguruan Tinggi di Indonesia.
MTQMN XIV menghadirkan 13 jenis musabaqah yang dilombakan, antara lain Debat Pengetahuan Alquran dalam bahasa Inggris, Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran, Musabaqah Qiraat Sab’ah, Musabaqah Hifzhil Quran untuk 1, 5 dan 10 Juz serta Musabaqah Khaththil Quran.[]
