Membawa sepeda motor jarak jauh atau ke dataran tinggi bisa membuat tangan menjadi kebas atau kaku. Tentunya ini tidak baik, karena bisa mengakibatkan kecelakaann.
Namun kini pengendara motor tidak perlu khawatir lagi. Sebab, Mahasiswa Farmasi Universitas Padjajaran telah menemukan solusinya. Mereka membuat sarung tangan yang diberinama “Saranghaeyo” alias Sarang Tangan Penghangat Yo.
Para mahasiswa tersebut terdiri dari Rurynta Ferly Shavira, Selma Ramadhani, Feby Shyntia A., Yockie Dheafithraza, dan Himmatul Ulya. Produk para mahasiswa ini merupakan salah satu produk Unpad yang mengikuti ajang Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, 05 – 09 Oktober 2015 mendatang.
Menurut Rury, Saranghaeyo merupakan sarung tangan yang di dalamnya ada hotpack-nya untuk melancarkan aliran darah. Salah satu tujuannya untuk menghilangkan kebas saat berkendara.
Dalam pembuatan sarung tangan ini, tim berkerja sama dengan pengrajin sarung tangan rajut. Kemudian mereka memodifikasinya dengan kantong khusus di bagian pergelangan tangan sebagai tempat diselipkannya hotpack. Hotpack ini terbuat dari Natrium Asetat Trihidrat.
Rury menuturkan, jika ingin menggunakan sarung tangan ini, pengguna diharuskan menekan stainless steel yang terdapat di dalam hotpack. Sehingga cairan yang di dalam hotpack akan berubah menjadi padat dan mengeluarkan panas. Kemudian hotpack pun dapat langsung diselipkan ke sarung tangan.
“Waktu panas akan membeku. Cuma lama-lama akan dingin,” ungkap Rury.
Selanjutnya, jika akan digunakan lagi, hotpack perlu di-charge dengan cara direbus selama waktu yang diinginkan. Semakin lama kita menginginkan panas, maka harus semakin lama kita merebusnya. Waktu perebusan dapat dilakukan mulai dari 10 menit hingga satu jam.
“Kayak handphone aja, kalau mau pake lama, nge-charge-nya agak lama juga,” jelas Rury.
Saat ini sarung tangan Saranghaeyo bisa diperoleh di media sosial. Sarung tangan bisa dibeli satu paket dan hotpack dapat dibeli terpisah sebagai refill.
“Semoga produk ini enggak terputus setelah Pimnas ini. Semoga bisa terus produksi,” harap Himma.[]
