Apakah kamu pernah membayangkan mengisi daya baterai handphone atau mengecas dengan sepeda? Nah sepeda yang mampu mengecas handphone tersebut hadir di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).
Gagasannya muncul dari tangan Dennys Al Fath bersama keempat temannya, Mahasiswa Teknik Fisika ITS. Mereka membuat sepeda yang mampu menghasilkan energi listrik. Mereka menamakannya dengan Electric Eco Bike (E2-Bike) atau Generator Listrik Tenaga Rotasi Magnet Pada Electric Eco Bike untuk Charge Handphone. Jadi hanya dengan menggoes, sepeda bisa menghasilkan listrik.
Dennys menuturkan, sepeda ini memanfaatkan Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi magnet dan alternator sebagai pembangkit energi listrik. GGL tersebut dihasilkan oleh magnet permanen Neodymium yang dipasang pada velg roda belakang sehingga menginduksi kumparan kawat yang dililitkan pada besi.
”Setelah mendapatkan energi listrik dari alternator dan GGL induktor maka energi listrik akan menuju ke sistem charging,” kata Dennys.
Menurutnya, sistem charging berfungsi sebagai penyeimbang dan penyumbang tegangan dan daya. Kemudian sistem ini akan mengirimkan sinyal kepada voltage sensor sebagai safety system ketika tegangan pada storage telah penuh.
Selanjutnya kata Dennys, sepada sepeda E2-Bike ini juga menggunakan motor Brushless Direct Current (BLDC). Alat ini berfungsi berfungsi untuk mempercepat putaran gear. Selain itu BLDC juga dapat digunakan untuk menggerakkan sepeda tanpa perlu mengayuh.
“E2-Bike juga punya sistem monitoring pada super kapasitor untuk mengetahui dan mengontrol besar daya yang dikeluarkan untuk charging system,” imbuh Dennys.
Tak hanya itu, sistem monitoring juga memberikan informasi saat handphone telah terisi penuh. Controller yang akan menghentikan proses charging sehingga tegangan yang masuk ke storage system tidak berlebih.
Dennys mengungkapkan, sebenarnya telah ada gagasan serupa, namun E2-Bike memiliki spesifikasi yang lebih baik dibanding sepeda berfungsi sama sebelumnya. E2-Bike hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk melakukan proses charging. Ini lima jam lebih cepat jika dibandingkan alat dengan fungsi yang sama.
“Dari sisi kecepatan pun kami unggul sepuluh kilometer per jam lebih cepat dibanding alat yang sebelumnya sudah ada,” ungkap Ketua Tim PKM yang akan melenggang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 28 mewakili ITS tersebut.[]