PONTIANAK, KabarKampus-Peristiwa penjualan buku perpustakaan yang dilakukan oknum pegawai Perpustakaan Daerah Kalimantan Barat (Perpustada Kalbar) mengejutkan publik. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 1 ton buku dijual ke penampungan barang bekas di Pontianak Tenggara.
Peristiwa ini terungkap ketika seorang warga Pontianak melihat buku berlabel Perpusda Kalbar berada di toko barang bekas, Senin lalu (16/11/2015). Lantas dia berinisiatif menghubungi jurnalis Tribun Pontianak. Tim Tribun Pontianak mendatangi lokasi. Sayang toko sudah tutup.
Keesokan harinya barulah Tribun Pontianak berhasil menemui penjual buku. Dari keterangan penjual, Tribun Pontianak dalam laporan jurnalistiknya berjudul “Satu Ton Buku Perpusda Kalbar Dijual Ke Penampung Barang Bekas” (edisi Rabu, 18/11/2015)) menulis, buku yang dijual seberat 1 ton lebih dalam kondisi baik.
Ribuan buku itu dijual seharga Rp1.100 per kilogram oleh tiga orang oknum pegawai Perpustada Kalbar. Mereka mengangkutnya dengan Mobil Perpustakaan Keliling! Buku Perpustada Kalbar yang dibeli nantinya akan didaur ulang. Pedagang yang membeli mengaku buku tersebut tidak terpakai lagi.
Kejadian ini menggemparkan apalagi dilakukan oleh oknum pegawai Perpustada Kalbar.
“Ini tamparan bagi kami di tengah upaya perbaikan Perpustakaan Daerah selama ini,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kalbar, Untad Dharmawan, seperti dilansir Tribun Pontianak.
Untad merasa kecolongan dan meminta maaf atas peristiwa yang memalukan ini. Dia pun menggelar rapat untuk memberikan sanksi kepada oknum Perpustada Kalbar tersebut. Dalam rapat yang melibatkan seluruh pegawai Perpustada Kalbar, akhirnya terungkap tiga tenaga honorer (kontrak), dan seorang PNS yang terlibat dalam penjualan buku.
“Tidak ada kata lain, mereka akan kami tindak tegas. Mereka terancam akan dipecat,” kata Untad Dharmawan yang masih tak mau menyebut nama pelaku.
Tribun Pontianak yang membeli buku sebanyak 60 Kg mengembalikan buku kepada Perpustada Kalbar. Upaya penyelamatan yang dilakukan koran terbesar di Pontianak ini mendapatkan apresiasi dari pihak Perpustada Kalbar. []
