SEMARANG, KabarKampus – Yusuf Widiyanto, atlet wushu dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil menjadi juara dan meraih emas dalam kejuaraan Wushu tingkat dunia “13 Wushu Championship” di Istora Senayan Jakarta, Kamis kemarin, (18/11/2015). Mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) ini meraih emas dari nomor sanda (tarung) setelah menang dengan skor 2-1 atas atlet asal Vietnam, Van Bau To.
Ia menuturkan, pencapaian kali ini terasa sangat membanggakan. Karena kejuaraan tingkat dunia ini merupakan kali pertamanya terjun ke level senior. Sebelumnya, ia pernah meraih medali perunggu di kejuaraan dunia level junior di Makau.
“Terus terang saya tidak menyangka bisa meraih emas. Apalagi ini pertama kali saya main di level senior,” ucap atlet berusia 21 tahun ini.
Yusuf mengaku, kemenangan yang diperolehnya tak didapat dengan mudah. Karena sebelumnya ia sempat ketinggalan poin pada ronde pertama. Tapi ia langsung mengoreksi penampilannya hingga berbalik unggul dari lawan.
Menurutnya, performanya saat bertanding sangat dipengaruhi proses latihan. Selain itu, ia berusaha agar memiliki kekuatan mental menghadapi berbagai situasi.
“Kunci juara adalah dengan latihan rutin. Karena latihannya juga berat, jadi saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Biarpun pada pertandingan sebelumnya atlet Indonesia mengalami kekalahan di final, saya tidak down, justru termotivasi,” sambungnya.
Meski telah mendapat emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2015, Yusuf mengaku masih belum bisa bersantai. Karena dia harus berjuang bersama kontingen Jawa Tengah di ajang PON 2016. Selanjutnya, ia akan membela Indonesia di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
“Medali ini saya persembahkan untuk Unnes dan Jawa Tengah, dan tentunya untuk Indonesia. Target saya, khusus di Asian Games, hanya berusaha maksimal dengan berkerja keras. Semoga prestasi ini juga bisa memotivasi atlet junior agar Indonesia terus berprestasi,” pungkas pria yang sudah menekuni olahraga wushu sejak di bangku sekolah dasar ini.[]
