Navicula, band grunge asal Bali menggembrak panggung IFI Bandung dalam rangkaian gelaran Liga Music Nasional Limunas di Bandung, Minggu malam, (13/12/2015). Band yang digawangi oleh Robi (vokal, gitar), Dankie (gitar), Made (bass), Gembull (drum) ini tampil membawakan 17 lagu dari delapan album mereka.
Namun dalam penampilan mereka kali ini, Dankie tak bisa tampil karena kesibukan yang lain. Posisinya digantikan gitaris bule asal Amerika yang pandai berbahasa Indonesia.
Sejumlah lagu yang mereka nyanyikan diantaranya adalah Menghitung Mundur, Everyone Goes To Heaven, Harimau, Bubur Kayu, Orang Utan, Aku Bukan Mesin, Parasit, Mafia Hukum, dan Zat Hijau Daun. Selain itu mereka juga menyanyikan lagu Pearl Jam diantaranya adalah lagu Alive.
Navicula mengaku, mereka selalu senang untuk bisa tampil diBandung. Terlalu sayang untuk dilewatkan, katanya ketika bicara soal Bandung. Selain itu, Navicula juga mengakui selain banyak terpengaruh oleh tumbuh kembangnya skena musik di Bandung, mereka juga merasa kalau belum pernah punya kesempatan untuk tampil dalam set panjang.
Navicula didirikan tahun 1996 di Bali, Indonesia. Nama Navicula diambil dari nama sejenis ganggang emas bersel satu, berbentuk seperti kapal kecil (dalam bahasa Latin, Navicula berarti kapal kecil). Band ini mengusung rock sebagai warna dasar musik mereka, berpadu dengan beragam warna etnik, folk, psychedelic, punk, alternatif, funk, dan blues.
Liriknya sarat dengan pesan aktivisme dan semangat tentang Damai, Cinta dan Kebebasan. Musik Navicula dipengaruhi kuat oleh alternatif rock 90-an, terutama grunge/seattle-sound dari band-band macam Soundgarden, Pearl Jam, Alice in Chains, dan Nirvana. mereka dikenal dengan sebutan “the Green Grunge Gentlemen” karena aktifnya mereka di dunia aktivisme sosial dan lingkungan.[] FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
