JAKARTA, KabarKampus – BEM Universitas Indonesia menganggap wajah pemberantasan korupsi negera Indonesia makin diobrak-abrik prilakukoruptif penyelenggara negara. Salah satu buktinya adalah pertemuan Setya Novanto dengan petinggi Freeport untuk membahas sejumlah agenda seting rencana jahat para mafia.
“Pertemuan itu adalah bukti negara kita belumlah terbebas dari cukong-cukong politik yang mementingkan keuntungan pribadi di atas kepentingan bangsa,” kata Andi Aulia Rahman Ketua BEM UI, Rabu, (09/12/2015).
Andi menuturkan, apa yang dilakukan seorang Setya Novanto merupakan suatu hal yang sangat jauh dari etika positif seorang Anggota DPR. Ia seharusnya menjadi teladan dalam kepemimpinan bangsa ini.
Oleh karena itu kata Andi, BEM UI meminta Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan sekaligus mundur sebagai Anggota DPR. Karena ia telah melakukan penyimpangan sosial yang menciderai rasa keadilan di masyarakat.
Selanjutnya, BEM UI juga mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk tidak hanya mengadukan Kasus Setya Novanto ke MKD, namun juga melanjutkannya ke ranah hukum. Hal ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi.
Andi dan kawan-kawan juga menghimbau kepada seluruh elemen mahasiswa dan segenap rakyat Indoneisia untuk segera menyatakan sikap dan melakukan aksi serentak di daerah masing-masing.
“Bagi mahasiswa dan seluruh rakyat Indonesia yang prihatin dan peduli akan nasib bangsa yang lebih baik, kami undang kehadiran rekan-rekan sekalian dalam Aksi Keprihatinan “Menjaga Indonesia” di Depan Gedung DPR RI pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015,” katanya.[]
