BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 20 mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) yang mengatasnamakan Mahasiswa Bandung Untuk Papua menggelar aksi di area Car Free Day, Jalan Ir. Juada, Bandung, Minggu, (06/12/2015). Aksi ini merupakan bentuk dukungan mahasiswa Bandung kepada mahasiswa aksi mahasiswa yang berujung bentrok di Bundaran HI, Jakarta pada tanggal 1 Desember 2015 kemarin.
Aksi ini digelar dengan orasi secara bergantian di tengah orang-orang yang berlalu lalang di acara Car Free Day. Dalam aksi ini juga mahasiswa membawa sejumlah spanduk yang berisi kata-kata dukungan kepada mahasiswa Papua.
Alex, humas aksi mengatakan, aksi mahasiswa Papua pada 1 Desember di Bundaran HI, Jakarta adalah untuk menyuarakan hak masyarakat Papua. Mereka ingin merdeka dan menentukan nasibnya sendiri.
“Lalu apa salah mereka meminta kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri?” tanya Alex.
Namun yang tejadi kata Alex, aksi mahasiswa Papua tersebut dibubarkan. Sebanyak 22 mahasiswa Papua ditahan Polisi.
“Oleh karena itu mereka memandang kasus penangkapan dan kekerasan terhadap mahasiswa Papua menunjukkan negara telah membungkam kebebasan warga negarannya untuk menyampaikan haknya,” kata Alex.
Sementara itu Sherly dalam orasinya mengatakan, di negeri ini telah terjadi ketidakadilan. Mahasiswa Papua tidak boleh menyuarakan pendapatnya.
“Karena itu aksi ini merupakan bentuk dukungan kepada mahasiswa Papua,” terang Sherly.
Dalam kesempatan itu Sherly dan kawan-kawan meminta kepada pemerintah untuk tidak mengulangi bentuk represivitas dan menjamin kebebasan berekspresi setiap warganya. Selanjutnya mereka juga meminta Pemerintahan Jokowi JK berhenti beretrika dan segera membenahi persoalan Papua dan memenuhi hak asasi masyarakat Papua.[]
