Masjid Raya Baiturrahman di kota Banda Aceh adalah masjid termegah dan paling disoroti dunia saat peristiwa tsunami 26 Desember 2014. Masjid ini tegak berdiri ketika gempa berkekuatan 9,1 skala richter dan gelombang raksasa menghantam Aceh.
Dalam catatan sejarah, Masjid Raya Baiturrahman, tidak hanya digunakan sebagai tempat peribadatan. Saat kolonial Belandan mencengkeram, masjid menjadi tempat bertemunya para pejuang mengatur strategi. Dalam perang Aceh yang dahsyat, masjid ini pun menjadi sasaran hingga dibumihanguskan.
Masjid Raya Baiturrahman adalah bagian kehidupan orang Aceh. Sebuah masjid yang menjadi saksi sejarah bagaimana orang-orang Aceh membangun peradaban yang luluh lantak.
Kini Masjid Raya Baiturrahman tengah direnovasi.
Dana yang dikeluarkan sebesar 1,4 trilyun rupiah untuk memperindah masjid. Lengkap dengan berbagai fasilitas modern. Diantaranya pemasangan 12 unit payung elektrik seperti di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Selanjutnya akan dibangun taman pendidikan Al-Quran dan sekolah yang berfokus pada pendidikan agama Islam.
Tidak ketinggalan pusat perbelanjaan, taman, pengolahan air minum, dan interior yang baru.
Di sisi yang lain, geliat ekonomi rakyat terus berputar. Pusat perkantoran, pertokoan, dan juga pedagang kaki lima di sekitar Masjid Raya Baiturrahman masih berjalan. Kehidupan yang penuh warna-warni inilah yang melengkapi keberadaan Masjid Raya Baiturrahman. []
