ABC AUSTRALIA NETWORK
Stephanie Anderson
Serangan yang terjadi di Jalan Thamrin Jakarta hari Kamis (14/01/2016) menurut Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop sudah diperkirakan akan terjadi sebelumnya oleh pihak berwenang.
Dalam ledakan bom dan baku tembak di salah satu jalan tersibuk di Jakarta ini menewaskan lima orang termasuk lima penyerang.
ISIS sudah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menlu Bishop dalam keterangan kepada ABC mengatakan serangan seperti ini sudah diperkirakan kemungkinan akan terjadi dan karenanya Australia dan Indonesia meningkatkan kerjasama kontra terorisme dalam pertemuan di Sydney bulan lalu.
Bishop mengatakan peringatan mereka kemungkinan akan terjadi ‘sudah muncul beberapa saat lamanya’.
“Sudah ada dugaan bahwa akan terjadi serangan seperti ini di kawasan kita.’ katanya.
“Para pakar sudah memperkirakan di satu saat pasti akan terjadi.”
Menlu Bishop menambahkan bahwa pihak berwenang Indonesia sudah mengetahui adanya sel teror di dalam Indonesia, dan warga Australia yang berada di Indonesia diminta untuk berhat-hati.
“Pemerintah Australia mengecam keras serangan di Jakarta, dan saya sudah berbicara dengan menteri luar negeri Indonesia kemarin untuk menyampaikan solidaritas Australia, dan menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk menyelidiki penyerangan tersebut,” kata Bishop.
( Baca juga : Film Dokumenter “Jihad Selfie” Angkat Tantangan Baru Hadapi Pengikut ISIS )
Sementara itu Jaksa Agung Australia George Brandis mengatakan Australia sudah menawarkan bantuan polisi dan intelejen kepada Indonesia menyusul serangan kemarin.
Dalam sebuah pernyataan, Senator Brandis mengatakan dia sudah menghubungi sejawatnya di Indonesia untuk menjadikan kerjasama ini sebagai contoh kerjasama kontra terorisme antara Indonesia dan Australia.
Menteri Kehakiman Michael Keenan tidak bisa memberikan rincian mengenai bentuk bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah Australia, namun mengatakan bahwa Australia akan ‘memberikan bantuan apapun yang diperlukan.”
Keenan mengatakan kepada ABC bahwa juga akan dilakukan kajian mengenai pengamanan di Kedutaan Australia di Jakarta, meskipun saat ini pengamaman sudah ketat.
Sementara itu Michael Sheehy yang sudah tinggal lebih dari 15 tahun di Jakarta mengatakan masih terkejut dengan adanya serangan tersebut meskipun sudah ada peringatan mengenai adanya kemungkinan serangan.
“Jujur saja, menjelang Natal ada banyak rumor beredar mengenai kemungkinan adanya serangan, dan kemudian ada beberapa penangkapan, sehingga ada sel yang berhasil ditangkap, dan tidak ada yang terjadi.” katanya.
“Saya selalu sadar dan was was mengenai kemungkinan adanya hal seperti ini, namun ketika terjadi tetap saja merasa kaget.” tambahnya.
Namun dia mengatakan kehidupan di Indonesia akan kembali normal segera.
“Orang Indonesia itu tidak mudah takut. Coba saja lihat hashtag yang ada bukan Jakarta bom atau Sarinah bom, namun yang ada malah Kami Tidak Takut.”
“Mereka tidak takut dengan mudah.” []