Rizka Tsalasi – ABC Australia Network
Saat ini saya bekerja di Jora Indonesia (id.jora.com) – mesin pencari lowongan kerja di Indonesia yang merupakan perusahaan rintisan (start-up) asal Australia.
Jumlah perusahaan rintisan memang semakin meningkat di Australia dan mendapat dukungan dari pemerintah karena membantu menyerap tenaga kerja.
Keuntungan dari banyaknya start-up seperti Jora Indonesia ini adalah bermunculannya lowongan kerja yang mencari kandidat dengan kemampuan bahasa tertentu, seperti Indonesia, Mandarin, Spanyol, Portugis, dsb. Biasanya yang dicari adalah penutur asli (native speaker) yang memiliki izin bekerja di Australia.
Dengan semakin banyaknya start-up yang muncul, maka semakin banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan di Australia dengan memanfaatkan kemampuan Bahasa Indonesia.
Sadar akan potensi pasar Indonesia yang besar, perusahaan-perusahaan berbasis internet di Australia ini biasanya mencari kandidat yang bisa menerjemahkan situs website dari Bahasa Inggris ke Indonesia.
Jadi kalau tertarik dengan pekerjaan seperti ini, salah satu tips untuk mencari kerja di Australia dengan menggunakan situs pencari lowongan kerja seperti Jora, SEEK, Adzuna, dsb adalah dengan mengetikkan kata kunci “Indonesia” di kotak pencarinya.
Dengan kata kunci ini, semua lowongan kerja yang mengandung kata “Indonesia” akan ditampilkan.
Sudah beberapa kali saya mendapatkan pekerjaan di Australia dengan menggunakan kata kunci “Indonesia” di situs lowongan kerja dan memanfaatkan kemampuan Bahasa Indonesia yang saya miliki.
Agar tampil lebih baik dibanding kandidat lain yang juga memiliki kemampuan Bahasa Indonesia, ada baiknya kita membekali diri dengan pengetahuan seputar online marketing, sosial media, dan analisa menggunakan Google Analytics.
Start-up ini biasanya akan merekrut mereka yang memahami pasar digital Indonesia.
Enaknya bekerja di perusahaan berbasis internet adalah jam kerja yang fleksibel. Kita bebas bekerja di mana saja selama memiliki koneksi internet dan bisa terhubung dengan skype untuk rapat.
Jadi kalau memiliki keluarga, keuntungan kerja di start-up adalah bisa bekerja dari rumah, sehingga lebih mudah mengatur waktu dengan keluarga.
Tapi tidak enaknya juga ada. Misalnya, saya pernah bekerja di salah satu perusahaan rintisan yang bergerak di travel. Namun baru tiga tahun, perusahaan ini bangkrut dan terpaksa merumahkan banyak pekerjanya.
Begitulah memang tantangan bekerja di perusahaan start-up karena rawan bangkrut jika model bisnisnya tidak jalan.
Selain perusahaan berbasis internet, beberapa lowongan kerja yang kerap muncul dengan kata kunci “Indonesia” adalah student recruitment di universitas-universitas di Australia. Posisi ini biasanya untuk bidang marketing atau sales untuk menarik lebih banyak pelajar Indonesia agar datang ke Australia.
Selain itu, ada juga lowongan kerja chef masakan Indonesia, customer service bank di lokasi yang banyak komunitas Indonesia di Australia dan berbagai posisi business development yang tujuannya untuk mencari lebih banyak client orang Indonesia di Australia.
Sebenarnya cukup banyak pekerjaan yang tersedia di Australia untuk orang Indonesia. Hanya saja, biasanya perusahaan-perusahaan di Australia lebih mendahulukan mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja di Australia.
Nah, pengecualiannya memang untuk posisi tertentu, seperti cleaner, penjaga toko, atau yang membutuhkan keahlian khusus seperti Bahasa Indonesia. Untuk posisi ini, biasanya mereka tidak mengharuskan kandidat sudah memiliki pengalaman kerja di Australia.
Mencari lowongan kerja di Australia juga bisa dilakukan dengan mesin pencari Google. Tapi jika mau menghemat waktu, sebaiknya menggunakan situs-situs pencari lowongan kerja seperti Jora, SEEK, Adzuna, dsb, karena situs-situs ini mengumpulkan semua lowongan yang tersedia.
Bagaimana?. Sudah siap berburu lowongan dengan menggunakan kata kunci “Indonesia” di situs-situs lowongan kerja seperti Jora, SEEK, Adzuna, dsb?.
Setidaknya lumayan untuk mendapatkan pengalaman kerja di Australia. []
* Rizka Tsalasi adalah warga Indonesia yang sekarang menetap di Melbourne, sebelumnya pernah bekerja di BBC Seksi Indonesia di London dan menyelesaikan pendidikan S2 di Monash University.
