JAKARTA, KabarKampus-Pendidikan yang menjadi modal utama membangun bangsa belum maksimal diperhatikan. Buktinya ada 100.000 ruang belajar di Indonesia rusak.
Data fantastis kerusakan ruang belajar tersebut disampaikan oleh Hamid Muhammad yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ruang belajar yang rusak meliputi SD, SMP, dan SMA/SMK di seluruh wilayah Indonesia.
Lantas bagaimana memperbaikinya?
Hamid Muhammad secara tersirat menyatakan pemerintah Indonesia tidak mampu memperbaiki 100.000 ruang belajar yang rusak. “Kita tidak mungkin mengharapkan dari Dana Alokasi Khusus, untuk itu perlu pelibatan publik,” kata Hamid Muhammad seperti dilansir ANTARANEWS.COM, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dirjen yang mengurusi pendidikan dasar dan menengah ini berharap publik ikut membantu. “Bukan merecoki, kami merasa senang jika publik turut membantu dalam penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air,” kata Hamid Muhammad.
Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merumuskan metode pelibatan publik yang lebih intensif dalam penanganan masalah pendidikan. []
